Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran mengatakan, peristiwa ini bermula saat polisi mendapat informasi rencana pengerahan massa terkait jadwal pemeriksaan terhadap Rizieq Shihab di Polda Metro Jaya.
Informasi itu lantas diselidiki kebenarannya oleh petugas kepolisian.
“Ketika anggota mengikuti kendaraan yang diduga pengikut MRS, kendaraan petugas dipepet kemudian diserang dengan menggunakan senjata api dan senjata tajam,” kata Irjen Fadil Imran, Senin (7/12). Baca Juga: Detik-Detik Mobil Berisi Cucu Habib Rizieq Diberondong Peluru Versi FPI, Nggak Kebayang
Karena penyerangan itu mengancam keselamatan jiwa petugas, maka dilakukan tindakan tegas terukur. Alhasil, enam pengawal HRS tewas ditembak polisi. Sedangkan empat lainnya melarikan diri.
Sementara itu, beredar isi pembicaraan anggota laskar FPI di dalam mobil saat mengawal rombongan HRS. Baca Juga: FPI Duga Operasi Penguntitan OTK Ingin Celakakan Rizieq Shihab
Dalam rekaman tersebut, terdengar suara pria yang diduga anggota FPI mencoba menghindari kejaran sejumlah mobil yang terus menguntit mereka.
"(Mobil) 1417 ngotot banget ini, ane posisi sudah di belakang mobil Habib Hanif (menantu Habib Rizieq) tapi dia terus ke depan itu, 8542 PS," ujar pria tersebut.
Kemudian, pria tersebut itu menyebut ada tiga mobil yang mencoba mendekat dan terus menyerempet mobil yang membawa rombongan HRS.
Terdengar, dalam rekaman pesan suara tersebut seseorang yang diduga sebagai laskar mengatakan bahwa kendaraan yang ia tumpangi sedang dikepung oleh tiga mobil. Ia juga menyebutkan plat nomor tiga mobil tersebut yakni PWQ (seri belakang), KJD (seri belakang) dan K (seri depan).
"Assalamu'alaikum abangda kita sedang mengarah ke Bandung. Sebab ini orang sudah gila nih tiga mobil PWQ, KJD, sama plat K, ini udah belajar gila nih dia udah mepet-mepetin kita. Tapi kita sudah berusaha masuk tol arah ke Bandung," demikian rekaman suara tersebut.
Terkait itu, Sekretaris Umum FPI, Munarman membagikan isi rekaman suara atau voice note salah satu dari enam laskar sebelum tewas ditembak aparat kepolisian.
Ia pun mengklaim bahwa hal tersebut menjadi bukti bahwa pihak kepolisian melakukan penyerangan terhadap keenam orang itu.
"Itu suara anak-anak laskar pengawal IB HRS (Imam besar Habib Rizieq), saat detik-detik dikepung oleh tiga mobil, ditangkap, diculik lalu dibawa ke suatu tempat untuk dibantai," katanya, seperti dilansri, Suara.com, Selasa (8/12/2020).
Sementara itu, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat, menyatakan bahwa penyerangann terhadap anggota polisi oleh laskar Front Pembela Islam (FPI) pengawal Habib Rizieq Shihab ternyata sudah direncanakan.
Bahkan, ia menyatakan pihaknya memiliki bukti kuat atas dugaan perencanaan tersebut melalui fasilitas voice note.
“Faktanya sudah kita (polisi) sampaikan, dan juga ada bukti tentang voice note,” ungkapnya, di Mapolda Metro Jaya, Senin (7/12/2020).
Lanjutnya, ia mengatakan dari rekaman voice note itu, telah direncanakan untuk memancing petugas kemudian dipepet. “Semua terdatakan atau ternyatakan dengan jelas di dalam voice note itu,” sambungnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil