Rizieq Shihab Bantah Laskar FPI Bawa Senjata, Polisi: Kami Tak Mau Bantah-Bantahan
Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Muhammad Rizieq Shihab, menyebut Laskar FPI yang mengawal rombongan keluarganya tidak ada yang dipersenjatai, termasuk enam orang yang meninggal dunia ditembak polisi.
Menurut Habib Rizieq, tudingan bahwa enam Laskar FPI yang ditembak oleh polisi itu punya senjata api dan senjata tajam adalah fitnah dan bohong besar. Enam Laskar FPI tewas ditembak di Kilometer 50 Tol Jakarta-Cikampek pada Senin, 7 Desember 2020.
Baca Juga: Hasil Uji Balistik: Pistol yang Diduga Milik Anggota FPI Senjata Api Rakitan
Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen Andi Rian R. Djajadi, mengatakan penyidik tugasnya bukan untuk saling menanggapi bantahan dari pihak manapun. Akan tetapi, penyidik kapasitasnya mengumpulkan bukti-bukti.
"Penyidik dalam posisi mengumpulkan alat bukti dan menggali fakta-fakta, bukan untuk bantah-bantahan," kata Andi saat dihubungi wartawan pada Kamis, 10 Desember 2020.
Menurut dia, saat ini penyidik masih melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi yang mengetahui, melihat, mendengar atau dianggap mengetahui peristiwa tersebut termasuk saksi ahli.
"Nanti akan kita update setelah pemeriksaan saksi-saksi," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Imam Besar FPI, Habib Muhammad Rizieq Shihab mengatakan tudingan bahwa para Laskar FPI yang mengawalnya hingga enam orang meninggal dunia membawa senjata api dan senjata tajam adalah fitnah.
"Tuduhan pengawal-pengawal kami dipersenjatai adalah fitnah besar, bohong besar," kata Habib Rizieq dikutip dari Youtube pada Rabu, 9 Desember 2020.
Menurut dia, para pengawalnya dari Laskar FPI tidak ada yang dipersenjatai satu orang pun. Sebab, FPI memang tidak pernah mengira kalau Habib Rizieq Shihab bakal diperlakukan seperti insiden di Tol Jakarta-Cikampek Kilometer 50 pada Senin, 7 Desember 2020.
"Pengawal-pengawal ini cuma mengawal keluarga biasa, cuma mengawal standar keluarga biasa," ujarnya.
Karena, Habib Rizieq Shihab mengaku ada empat mobil keluarganya yang melakukan perjalanan kemarin, mulai dari anak, menantu hingga cucu. Bahkan, masih ada bayi yang di bawah umur 3-4 tahun.
"Para Laskar ini tugasnya mengawal, bukan untuk mengganggu siapa pun. Jadi sudah benar mereka melaksanakan tugas," jelas dia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo