Menteri Keuangan Sri Mulyani tidak ingin pemerintah menginjak rem darurat pada akhir tahun. Untuk itu, dirinya mengingatkan akan bahaya penyebaran Covid-19 pada akhir tahun.
Saat ini semua negara seperti Tokyo, Jepang, dan Korea Selatan juga tengah mempersiapkan langkah-langkah untuk penanggulangan terjadinya kemungkinan gelombang kedua Covid-19.
"Jadi untuk Indonesia kita juga perlu mewaspadai. Pada akhir tahun ini kegiatan-kegiatan masyarakat meningkat akibat adanya liburan panjang. Kemarin kita punya pilkada, dan kita harus betul-betul menjaga agar jangan sampai rem harus diinjak hanya karena Covid-19 mengalami eskalasi yang meningkat secara pesat," kata Sri Mulyani dalam video virtual yang dikutip Selasa (15/12/2020).
Baca Juga: Ngeri! Perintah Luhut untuk Anies Nggak Main-Main: Perketat PSBB di Jakarta
Baca Juga: Sri Mulyani: Vaksinasi Covid-19 Butuh Waktu Lama, Tetap Patuhi Protokol Kesehatan
Menurutnya, jika dilihat kegiatan ekonomi yang mulai pulih ditujukan dan dikombinasikan penanganan Covid-19. Oleh karena itu penanganan Covid-19 dan perekonomian tidak bisa dipisahkan dan harus jadi satu kesatuan.
"Kedua-duanya saling beri dukungan bukan melemahkan," katanya.
Dia menambahkan, beberapa negara besar juga mulai mempersiapkan kemungkinan terburuk dari situasi krisis kesehatan ini akibat Covid-19.
"Di Amerika Serikat, di Eropa, bahkan Jerman, sekarang sudah mempertimbangkan akan terjadinya restriksi yang sangat ketat. Prancis mengalami hal yang sama," imbuhnya.
Pemerintah terus akan melakukan langkah-langkah dan dukungan APBN untuk kesehatan, baik dari pengadaan APD maupun upgrade dari rumah sakit serta untuk penanganan tenaga kesehatan maupun untuk mereka yang sekarang harus dirawat akibat Covid-19.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: