Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Garuda Pekanbaru Minati Rute Tigerair Mandala

        Warta Ekonomi -

        WE Online, Pekanbaru - Kantor Cabang Garuda Indonesia Pekanbaru meminati rute Tigerair Mandala yang berhenti beroperasi terutama dari ibu kota Riau ke DI Yogyakarta pulang pergi satu kali per hari.

        "Kita sedang menjajaki beberapa rute domestik seperti Pekanbaru-Yogyakarta dan rute internasional Pekanbaru-Kuala Lumpur. Tapi, ini semua membutuhkan persiapan," ujar General Manager Garuda Indonesia Branch Office Pekanbaru Mohammad R Pahlevi di Pekanbaru, Kamis (10/7/2014).

        Sejak bertugas di ibu kota Provinsi Riau terhitung sejak pada Maret 2014, ia mengkaji rute Pekanbaru-Yogkarta, meski pada waktu itu Mandala masih melayani penerbangan pada rute tersebut.?Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memiliki keterbatasan perizinan pada rute-rute tertentu sehingga Tigerair Mandala mendapatkan prioritas, terutama dari PT Angkasa Pura.

        "Sehingga tidak boleh ada maskapai lain di Pekanbaru yang melayani satu yang sama, yakni penerbangan langsung dari Pekanbaru ke Yogyakarta atau sebaliknya," kata dia.

        Jika seandainya kini pun tidak mendapatkan rute Pekanbaru-Yogykarta dari Kemenhub, pihaknya mengusulkan untuk mendapatkan rute Surabaya-Pekanbaru pergi-pulang yang sekaligus memperbanyak rute penerbangan di Kota Bertuah, julukan bagi Pekanbaru.

        "Rute tersebut sedang diproses dan belum final karena masih ada kegiatan analisis. Tetapi, saya ingin setelah enam penerbangan Pekanbaru-Jakarta, Garuda bisa tambah rute lagi. Saya tidak menyatakan ini untung karena potensi di Pekanbaru sangat besar," ucapnya.

        Maskapai penerbangan Tigerair Mandala pada bulan lalu mengumumkan penghentikan kegiatan operasional terhitung mulai 1 Juli 2014 karena tingginya biaya operasional akibat depresiasi rupiah terhadap dolar AS.

        "Kelebihan kapasitas maskapai dibandingkan jumlah penumpang, melemahnya nilai tukar rupiah yang mencapai 20 persen sejak awal 2013 membuat meningkatnya biaya operasional Mandala secara signifikan," kata Ketua Dewan Komisaris PT Mandala Airlines Jusman Syafii Djamal.

        Sejak beroperasi kembali April 2012, maskapai penerbangan berbiaya rendah itu terus mengalami kerugian.?(Ant)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Cahyo Prayogo

        Bagikan Artikel: