Seret-Seret Nama Mahfud MD, Banser Tegur Ridwan Kamil: Jangan Cengeng Dong

Sikap Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil yang meminta Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD ikut bertanggung jawab dalam kasus kerumunan pentolan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab dikritik banyak pihak.

Kepala Satuan Koordinator Wilayah (Satkorwil) Bantuan Ansor Serbaguna (Banser) Jawa Barat Yudi Nurcahyadi menyebut Ridwan Kamil hanya bikin gaduh. Lebih baik Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, fokus menangani Covid-19 di Jabar yang kian tak terkendali.

"Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil agar fokus mengurus warga masyarakat Jawa Barat terutama dalam penanganan Covid-19 yang semakin tidak terkendali," kata Yudi dalam keterangannya, beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Mahfud MD Bikin Geger Lagi Gara-Gara...

Yudi menekankan, ketimbang bikin gaduh, lebih baik Emil bekerja dengan serius mengurus masyarakat Jabar. Ia menyesalkan sikap dan pernyataan Emil karena hanya mengganggu stabilitas yang tengah fokus diatasi pemerintah pusat.

Selain itu, tambah dia, pemeriksaan Ridwan Kamil terkait kerumunan yang terjadi di Megamendung adalah hal biasa dilakukan oleh aparat. Apalagi kejadian tersebut berlangsung di wilayah Jabar dan Emil sebagai penanggunjawab Gugus Tugas Covid-19 di Jabar.

"Karena itu, Emil tidak perlu cengeng menyalahkan pihak-pihak lain. Itulah risiko yang harus ditanggung oleh dirinya sebagai gubernur. Mantan Kapolda Jawa Barat, Rudy Sufahriadi dicopot dianggap gagal mencegah kerumumanan," ujar dia.

Selain itu ditegaskannya, tidak ada yang salah dengan pernyataan Mahfud MD soal penjemputan Rizieq. Bahwa diperbolehkan dengan catatan tertib dan mematuhi protokol kesehatan.

"Kan sangat jelas, soal pelanggaran yang dilakukan para penjemput, ya berarti mereka tidak mengindahkan imbauan tersebut," ujar dia.

Baca Juga: Ridwan Kamil Minta Mahfud MD Tanggung Jawab Soal HRS, Katanya: Saya Tenang, Tidak Mungkin Panik

Terakhir, pihaknya mengingatkan, Gubernur Jabar agar menjadi pemimpin masyarakat yang rendah hati sesuai dengan karakter dan ciri masyarakat Sunda.

"Selama ini masyarakat mencermati kata dan sikapnya menunjukkan superioritas dibandingkan dengan kepala daerah lain. Seolah paling sukses dan berhasil dalam penanganan Corona," pungkasnya.