Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Erick Thohir Larang Swasta Impor Vaksin Corona, Kalbe Farma Bantu Distribusi

        Erick Thohir Larang Swasta Impor Vaksin Corona, Kalbe Farma Bantu Distribusi Kredit Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri BUMN Erick Thohir melarang swasta mengimpor vaksin corona. Kondisi tersebut tentu berdampak ke perusahaan swasta yang sudah kadung berupaya menyediakan vaksin seperti yang dilakukan PT Kalbe Farma Tbk.

        Presiden Direktur Kalbe Farma, Vidjongtius mengatakan, vaksin yang diupayakan pihaknya dengan menggandeng perusahaan asal Korea Selatan masih tahap uji klinis. Sehingga ia belum begitu mempermasalahkan larangan impor vaksin saat ini.

        "Kalau untuk Kalbe, jadi kami memang masih fokus di dalam uji klinis yang saya sebutkan tadi karena memang proses masih berlangsung, jadi impor pun juga belum bisa dilakukan karena kami memang masih uji klinis," kata Vidjongtius saat konferensi pers secara virtual, Rabu (23/12/2020).

        Baca Juga: Erick Thohir Dorong Lebih Banyak Perempuan Jadi Bos BUMN

        "Jadi tidak menjadi masalah karena apakah saat ini memang belum bisa berpartisipasi, karena memang masih dalam tahapan uji klinis jadi belum bisa mendapatkan perlakuan lebih jauh," katanya.

        Seperti diketahui, Kalbe menjalin kerja sama dengan Genexine Inc, perusahaan obat biologi asal Korea Selatan, membentuk PT Kalbe Genexine Biologic (KGBio). Perusahaan joint venture itu mengembangkan dan membuat bahan baku obat-obatan bioteknologi di Indonesia.

        Kalbe dan Genexine sepakat untuk melakukan uji klinis GX-19 di Indonesia. Pengembangan vaksin DNA terhadap virus corona ini sendiri dilakukan oleh sebuah konsorsium yang terdiri dari sejumlah lembaga. Yakni Genexine, Binex, the International Vaccine Institute (IVI), GenNBio, the Korea Advanced Institute of Science & Technology (KAIST), dan Pohang University of Science & Technology (POSTECH).

        Kalbe juga mendekati berbagai mitra kerja sama dalam memproduksi vaksin atau obat serta alat-alat kesehatan yang berkaitan dengan penanganan virus corona. Calon mitra itu mulai dari China hingga Eropa.

        Di tengah ada larangan impor oleh swasta tersebut, Vidjongtius memastikan pihaknya tetap berperan dalam proses vaksinasi di Indonesia. Ia mengungkapkan bakal membantu distribusi vaksin dari pemerintah melalui fasilitas yang dimiliki perseroan.

        Baca Juga: Pendiri Kalbe Farma ke Pemerintah: Naikkan Dana Penelitian, Masih Sangat Rendah!

        "Kami sudah memberikan informasi ke pemerintah bahwa kami siap melayani atau membantu, seandainya dibutuhkan untuk distribusi pelayanan vaksinasi ini di seluruh Indonesia," kata Vidjongtius.

        Vidjongtius merasa COVID-19 tidak bisa hilang dalam waktu dekat. Namun, ia menuturkan adanya vaksin tersebut bisa mempercepat penyelesaian masalah yang ditimbulkan akibat COVID-19.

        "Jadi kita optimis pasti ada perbaikan, ada tingkat kesehatan, masyarakat lebih baik, lebih terproteksi, walaupun kita selalu mendapat informasi bahwa vaksin saja tidak cukup, jadi kita lengkapkan protokol kesehatan," tutur Vidjongtius.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Mochamad Rizky Fauzan
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: