Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Habis Bersuara Lantang ke Xi Jinping, Jack Ma Dilaporkan Hilang

        Habis Bersuara Lantang ke Xi Jinping, Jack Ma Dilaporkan Hilang Kredit Foto: Reuters
        Warta Ekonomi, Beijing -

        Taipan asal China, Jack Ma dilaporkan hilang bak ditelan bumi, setelah perusahaannya diselidiki atas dugaan monopoli dan persaingan tidak sehat oleh Beijing. Ma bahkan batal hadir dan posisinya sebagai juri di Africa's Business Heroes, acara yang dia buat, digantikan oleh orang lain.

        Bukan hanya posisinya sebagai juri diganti, tapi foto Ma juga telah dihapus dari situs web dan dia "ditinggalkan" dari video promosi acara tersebut. 

        Baca Juga: Jangan Sampai Kecewakan China, Ini Langkah yang Harus Diambil Jack Ma

        "Karena konflik jadwal, Ma tidak bisa lagi menjadi bagian dari panel juri terakhir Africa's Business Heroes," kata juru bicara Alibaba menanggapi absenya Jack Ma dalam acara itu, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (3/1/2021).

        Sebelumnya diwartakan, regulator di China tengah menyelidiki dugaan monopoli dan persaingan tidak sehat terhadap raksasa teknologi Ant Group, afiliasi dari Alibaba Group dan akan memanggil mereka untuk bertemu.

        Pertemuan itu dikatakan membicarakan tentang Ant Group dan penerapan regulasi pengawasan keuangan, kompetisi yang adil dan melindungi hak serta kepentingan dari para konsumen.

        Pihak Ant menyatakan telah menerima undangan pertemuan itu. Mereka juga memastikan akan mematuhi semua permintaan dari regulator.

        Ant mengatakan telah menerima pemberitahuan dari regulator dan akan "mematuhi semua persyaratan regulasi". Alibaba mengatakan akan bekerja sama dengan penyelidikan dan operasinya tetap normal.

        Fred Hu, ketua Primavera Capital Group di Hong Kong, seorang investor Ant, mengatakan pasar global akan mengamati apakah langkah tersebut "bermotivasi politik" dan apakah regulator menargetkan monopoli swasta tetapi bukan monopoli negara.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: