Kredit Foto: Dok. Kemendag
Pasar berjangka komoditas penting untuk menunjang kinerja perdagangan komoditas di Indonesia. Keterlibatan masyarakat sebagai investor akan memberikan dampak yang saling menguntungkan antara dunia usaha dalam negeri dengan masyarakat itu sendiri.
Demikian yang disampaikan Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga dalam pembukaan perdagangan Perdana Bursa Berjangka Jakarta (BBJ), Senin (4/1/2021). Oleh karena itu, sosialisasi terhadap Bursa Berjangka Komoditas harus terus ditingkatkan. Baca Juga: Songsong Akhir Tahun 2020, BBJ dan KBI Pecahkan Rekor Transaksi di Tengah Pandemi
“Sosialisasi harus ditingkatkan, khususnya di kalangan muda agar mereka tahu manfaat dari Bursa Berjangka Komoditas,” kata Wamendag.
Jerry menekankan, sebagaimana pasar saham, Bursa Komoditas juga menjanjikan keuntungan dan bisa dimanfaatkan peluangnya oleh masyarakat. Keterlibatan masyarakat yang semakin besar tentu akan menjadi daya ungkit bagi perdagangan komoditas yang akhirnya menggairahkan ekonomi dan memberikan keuntungan bagi seluruh masyarakat.
“Jadi keuntungannya riil, baik langsung maupun tak langsung. Dan ini akan meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat,” tambah Jerry. Baca Juga: Muhammad Lutfi-Jerry Duet Pas untuk Kemendag, Begitu Kata ....
Menurut Jerry sosialisasi kesadaran terhadap pasar berjangka komoditas bisa dimulai di kampus-kampus. Itu karena mahasiswa dan dosen biasanya punya pandangan yang luas dan terbuka terhadap hal-hal baru. Dengan demikian mereka akan mendapat masukan bahwa pasar berjangka komoditas bisa menjadi peluang bagi mereka disamping meningkatkan kesadaran untuk menggairahkan ekonomi nasional. Dengan jumlah mahasiswa dan pelajar yang banyak, mereka bisa membawa trend keikutsertaan dalam pasar berjangka komoditas.
Pada tahun 2020 pasar Berjangka Komoditas Indonesia, menurut catatan Bappebti, meraih transaksi penjualan sebesar 9,5 juta lot. Pada tahun 2021 ini, ditargetkan jumlahnya meningkat menjadi 11 juta lot. Peningkatan ini dipandang akan meningkatkan pula gairah pelaku usaha di sektor perdagangan komoditas. Dengan besar dan beragamnya potensi pasar komoditas Indonesia, diharapkan ekstensifikasi komoditas yang terlibat juga diharakan semakin banyak.
Lebih lanjut menurut Jerry, pemerintah mengajak agar pelaku usaha memandang optimis tahun 2021. Hal ini didasarkan telah dimulainya proses vaksinasi sehingga hambatan-hambatan yang berkaitan dengan adanya pandemi Covid-19 bisa segera diatasi. Diharapkan dengan itu kinerja perdagangan luar negeri Indonesia bisa meningkat lebih tinggi lagi.
“ Bahkan di tahun 2020 kemarin, yaitu saat puncak pandemi, Indonesia justru mencatat surplus neraca perdagangan yang nilainya sekitar USD 20 Milyar. Ini tentu menjadi modal optimisme kita di tahun 2021 bahwa kita bisa berkinerja lebih baik lagi,” kata Mantan Anggota Komisi I ini.
Untuk itu, menurut Wamendag, Pemerintah sendiri akan juga meningkatkan kinerjanya dengan mendekatkan diri pad aseluruh pelaku usaha maupun stake holder lainnya. Jerry mengatakan bahwa Kemendag selalu siap mendengarkan, memberikan fasilitasi dan pendampingan agar kinerja ekspor Indonesia meningkat.
Selain upaya-upaya itu, jerry juga menguraikan tekad pemerintah untuk menyelesaikan berbagai perjanjian perdagangan serta menjamin implementasi perjanjian perdagangan yang sudah ada. Pada tahun 2020, Indonesia tercatat menyelesaikan beberapa perjanjian perdagangan penting antara lain RCEP, IA-CEPA, AHK_FTA
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil