Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Inovasi Credit Score Fintech Mampu Percepat Penyaluran Kredit di 2021

        Inovasi Credit Score Fintech Mampu Percepat Penyaluran Kredit di 2021 Kredit Foto: TechCrunch
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Salah satu yang menjadi kunci dalam menjembatani kredit gap di Indonesia hingga mampu mempercepat penyaluran kredit adalah dengan mengembangkan penilaian credit scoring (skor kredit) melalui inovasi dan peningkatan variasi data penilaian fintech.

        Selama 2020, penyaluran kredit di Indonesia mengalami perlambatan. Selain karena adanya tekanan ekonomi akibat pandemi, kesenjangan (gap) antara kebutuhan kredit masyarakat dan penyaluran dana dari institusi keuangan juga masih menjadi isu krusial.

        Baca Juga: Bangkitkan Ekonomi, Kredivo Ajak Milenial Manado Melek Keuangan

        Dari 260 juta populasi penduduk Indonesia, angka penetrasi kartu kredit baru berada pada angka 3,2%. Salah satu tantangan terbesar dalam penyaluran kredit adalah terbatasnya riwayat kredit individu. Misalnya, pemilik usaha informal yang tidak memiliki pembukuan, atau karyawan muda yang baru memulai karirnya sehingga sulit mendapatkan kredit dari lembaga pembiayaan konvensional.

        Kehadiran fintech lending lantas membawa angin segar. Melalui teknologi, sistem skor kredit yang dimiliki fintech lending mampu menganalisa profil calon peminjam secara lebih cepat, efisien, komprehensif, dan mengurangi kebiasan data. Hal ini berdampak pada peningkatan kelayakan kredit sehingga mampu memperluas akses kredit bagi masyarakat, dengan  proses pengajuan kredit yang lebih mudah dan cepat.

        “Adopsi machine learning menggunakan kombinasi data tradisional dan data alternatif  memungkinkan kami menganalisis skor kredit pengguna dengan metrik setaraf bank, dalam waktu yang lebih cepat dan efisien. Alternatif ini dapat menjadi salah satu solusi untuk menjawab tantangan gap kredit di Indonesia," kata Paramananda Setyawan, Chief Data Officer Kredivo, Jumat (8/1/2021).

        Perusahaan mengaku telah menilai kelayakan kredit lebih dari 500 ribu pengguna tiap bulannya serta mampu menyalurkan kredit bagi lebih dari 2 juta pengguna atau 25% dari basis pengguna kartu kredit saat ini.

        Menurutnya, setidaknya terdapat 4 kelebihan inovasi credit scoring dibandingkan dengan metode analisa kredit yang konservatif, yaitu meningkatkan kualitas penilaian kelayakan kredit, memperluas  akses kredit dan mempercepat penyerapan kredit, penyajian data yang lebih akurat dan real-time, dan mengurangi bias informasi.

        “Berbagai sumber data alternatif yang digunakan untuk proses penilaian tersebut membantu kami menghasilkan analisis yang cepat dan lebih akurat, yang tentunya tetap mengutamakan perlindungan privasi pengguna sesuai dengan ketentuan regulator saat ini, yaitu pembatasan data digital yang bisa diakses dari smartphone hanya melalui kamera, mikrofon, dan lokasi,” tambah Paramananda.

        Masyarakat seperti pekerja pemula dengan riwayat kredit terbatas dan para pengusaha pemula merupakan kalangan masyarakat yang masih sulit mendapatkan akses kredit secara konvensional. Melalui inovasi skor kredit, mereka memiliki kesempatan untuk mengakses kredit secara cepat dan mudah. Bahkan jika analisa yang dilakukan dari berbagai data alternatif menunjukkan hasil yang baik, mereka akan mendapatkan skor kredit yang tinggi dan memperoleh pinjaman dengan nominal yang besar. Selain itu, inovasi skor kredit juga memungkinkan penyerapan kredit secara lebih cepat, khususnya bagi pelaku UMKM.

        Pada proses skor kredit konservatif, riwayat kredit calon debitur yang buruk akan memengaruhi hasil analisa, setidaknya selama 1-2 tahun setelah proses kredit tersebut terjadi. Calon debitur akan membutuhkan waktu cukup lama untuk kembali memulihkan riwayat kredit dan memperoleh credit score yang baik. Sehingga jika calon debitur mengalami gagal bayar pada 2 tahun yang lalu, ia masih dianggap sebagai profil yang berpotensi berisiko saat ini meskipun kondisi keuangannya telah meningkat pesat dalam 2 tahun terakhir tersebut. Namun, berbagai data alternatif yang digunakan dalam analisa skor kredit inovatif merupakan data real-time sehingga mampu menjadi solusi bagi mereka yang pernah mengalami gagal bayar.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
        Editor: Alfi Dinilhaq

        Bagikan Artikel: