Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Sputnik V: Vaksin Ke-4 Terbanyak Diproduksi di Dunia

        Sputnik V: Vaksin Ke-4 Terbanyak Diproduksi di Dunia Kredit Foto: Antara/REUTERS/Tatyana Makeyeva
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Vaksin Sputnik V yang dikembangkan oleh Gamaleya Institut masuk ke dalam jajaran tujuh besar merek vaksin Covid-19 yang paling banyak diproduksi di dunia.

        Pusat Inovasi Kesehatan Duke Global mencatat, produksi vaksin Sputnik V sebanyak 504 juta dosis per Desember 2020. Dari total produksi tersebut, vaksin Sputnik V akan dikirimkan ke beberapa negara pemesan seperti India, Brasil, dan Meksiko.

        Baca Juga: Cara Negara Mencegah Penyimpangan Distribusi Vaksin Covid-19

        Sebagaimana diketahui, banyak negara sudah menjalin komitmen dengan Rusia untuk membeli vaksin Sputnik V seperti India (100 juta dosis), Brasil (50 juta dosis), Uzbekistan (35 juta dosis), dan Meksiko (32 juta dosis). Selain itu, ada Nepal dan Mesir yang telah memiliki komitmen untuk memesan 25 juta dosis vaksin Sputnik V.

        Kemudian, negara lain yang tertarik memesan vaksin Sputnik V ialah Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Argentina, hingga Filipina. Banyaknya jumlah pesanan Sputnik V membuktikan vaksin Covid-19 asal Rusia itu telah menjadi primadona bagi banyak negara di dunia.

        Selain membeli langsung, ada beberapa negara yang menjalin kerja sama produksi vaksin Sputnik V. Misalnya, GL Rapha asal Korea Selatan bersama dengan Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF) telah menyetujui untuk memproduksi lebih dari 150 juta dosis vaksin Covid-19 Sputnik V per tahun.

        "Sputnik V didasarkan pada platform vektor adenoviral manusia yang aman dan efektif," kata CEO Dana Investasi Langsung Rusia, Kirill Dmitriev, sebagaimana dikutip dari Reuters.

        Berikut ini tujuh besar merek vaksin Covid-19 dengan produksi terbanyak di dunia menurut laporan Pusat Inovasi Kesehatan Duke Global:

        1. AstraZeneca-Universitas Oxford (2,8 miliar dosis)

        2. Novavax (1,3 miliar dosis)

        3. Pfizer-BioNTech (923 juta dosis)

        4. Sputnik V (504 juta dosis)

        5. Moderna (491 juta dosis)

        6. Sinovac (289 juta dosis)

        7. Sinopharm (70 juta dosis).

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: