Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Harga Emas Turun, Bitcoin Diprediksi Jadi Pengganti?

        Harga Emas Turun, Bitcoin Diprediksi Jadi Pengganti? Kredit Foto: Unsplash/André François McKenzie
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Beberapa ahli berpendapat, satu kemungkinan alasan kenaikan harga Bitcoin yang luar biasa baru-baru ini adalah arus keluar investor besar-besaran dari lindung nilai inflasi populer lainnya yaitu emas.

        Spot emas pingsan selama seminggu terakhir, jatuh 4,62% menjadi $ 1,857. Sementara Bitcoin, naik lebih dari 40% dari posisi terendah $ 28.000 atau sekitar Rp395 juta pada minggu lalu.

        Dalam sebuah Tweet pada hari Jumat, Charlie Morris, pendiri dan CIO di ByteTree Asset Management, mengatakan bahwa kemunduran emas mungkin disebabkan oleh investor yang pindah ke Bitcoin.

        Baca Juga: Cryptocurrency Menggila, Orang Terkaya Dunia Elon Musk Ikhlas Dibayar Pakai Bitcoin

        "Dengan imbal hasil obligasi naik dan ekspektasi inflasi turun hari ini, #gold terpukul. Ini membenarkan penjualan $ 50, tetapi harga turun $ 120. Saya akan menghubungkan kelebihannya dengan arus yang bergerak menuju #Bitcoin," kata Morris dikutip dari Cointelegraph, Senin (11/1/2021).

        Pergerakan ini bisa menjadi tanda peningkatan status Bitcoin sebagai kelas aset yang sah. Emas dan Bitcoin telah lama dikaitkan karena keduanya dipandang sebagai cara untuk melindungi kekayaan dari inflasi dan ketidakpastian makro ekonomi, tetapi jika pergerakan harga selama seminggu terakhir merupakan indikasi, bagaimanapun Bitcoin mungkin memenangkan perlombaan naratif.

        Dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg, kepala pendapatan Coinshares Frank Spiteri mengatakan bahwa narasi seputar Bitcoin sebagai lindung nilai inflasi semakin meningkat "dalam menghadapi lingkungan kebijakan moneter yang sangat tidak konvensional."

        “Sepertinya kita berada di tengah kebangkitan bersamaan di antara institusi terhadap Bitcoin sebagai penyimpan aset nilai yang tidak berkorelasi,” katanya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
        Editor: Alfi Dinilhaq

        Bagikan Artikel: