Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ridwan Kamil Tegas ke Nakes Purwakarta: Jangan Main-Main!

        Ridwan Kamil Tegas ke Nakes Purwakarta: Jangan Main-Main! Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
        Warta Ekonomi, Bandung -

        Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberikan tanggapan atas aksi penolakan suntik vaksin Covid-19 yang dilakukan oknum tenaga kesehatan (Nakes) di rumah Sakit Bayu Asih Kabupaten Purwakarta.

        Emil mengaku sudah menelusuri kasus tersebut. Faktanya, hanya sebatas bercanda dengan menggunakan media sosial. Baca Juga: Melihat Peluang Ridwan Kamil dan Nurdin Abdullah di Pilpres 2024 Mendatang

        "Itu cuma main-main, mengobati stres dengan main Tik Tok. Ternyata memang tidak diniatkan," katanya kepada wartawan di Mapolda Jabar, Senin (11/1/2020). Baca Juga: Andai Ganjar Dipinang Parpol Lain & Gandeng Ridwan Kamil di Pilpres: Akan Sangat Dahsyat

        Emil menegaskan pihaknya sudah menegur nakes tersebut. Untuk persoalan bercanda, kembali ia menegaskan jangan menggunakan isu yang sedang sensitif sehingga diterjemahkan oleh masyarakat sebagai sesuatu yang serius dan penting dan menimbulkan persepsi yang berbeda. 

        "Saya titip di situasi pandemi yang semua orang juga capek dan stres. Hindari mencari hiburan dengan menggunakan isu-isu yang sangat sensitif. Mohon tidak diulangi lagi!" tegasnya.

        Dia juga mengakui kasus tersebut bermunculan di berbagai daerah selain Kabupaten Karawang juga Cikarang Bekasi. Diharapkan pelanggaran-pelanggaran tersebut tidak terjadi lagi.

        Emil memastikan vaksin Covid-19 dinilai aman dan halal.Terbukti bahwa dirinya bersama Fokominda Jabar bersedia menjadi relawan suntik vaksin Covid-19. 

        "Tubuh kita ada anti bodi untuk melawan Covid-19. Hal ini untuk menyemangati masyarakat yang tidak yakin akan vaksin Covid-19," katanya.

        Hal ini juga menjadi alasan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jawa Barat menjadi relawan dengan disuntik vaksin Covid-19. 

        "Kalau kami tidak ikut maka pertanyaan soal keraguan suntik vaksin Covid-19 tidak bisa kita jawab. Nanti disangka konspirasi," tegasnya.

        "Rencana pada Februari 2021 hasilnya akan dilaporkan Bio Farma ke BPPOM. Bocorannya sekarang hasilnya baik tapi definisi klinisnya bukan kewenangan saya," tambahnya.

        Emil juga memberikan kesaksian atas efek samping setelah menjalani suntik vaksin Covid-19. Ia mengaku di usia yang ke-49 hanya merasakan linu dan pegal selama satu jam karena jarum suntik vaksin yang digunakan sedikit lebih besar dari biasanya. 

        "Saya jujur apa adanya. Efek samping lainnya selama tiga hari sering ngantuk menjelang Magrib, biasanya tidak pernah terjadi. Hanya itu saja," jelasnya.

        Sebelumnya sempat beredar informasi akan terjadi demam dan pembekakan pada tubuh pasca suntik Covid-19, ternyata tidak terjadi. 

        "Alhamdulillah saya sehat bisa dilihat sekarang kami-kami yang berdiri di sini," tegasnya.

        Diwartakan sebelumnya, sejumlah tenaga kesehatan  di Purwakarta diduga mempromosikan penolakan vaksin COVID-19 di media sosial TikTok.

        Dalam video berdurasi 17 detik yang beredar tersebut, Pidato Presiden Joko Widodo mengenai vaksin COVID-19 diparodikan.

        Sejumlah tenaga kesehatan dalam video tersebut memberikan isyarat tubuh tidak mau divaksin. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rahmat Saepulloh
        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: