Guru Besar Universitas Sumatera Utara (USU), Prof Yusuf Leonard Henuk, tiba-tiba namanya jadi naik daun. Penyebabnya, dia menulis kata-kata bernada menghina Presiden ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketua Umum Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Yusuf menulis SBY “Bapak Mangkrak” dan AHY “bodoh”. Demokrat menilai kata-kata yang ditulis itu jelas penghinaan.
Karena itu, Demokrat langsung membawa persoalan ini ke jalur hukum. Banyak yang mendukung dan menilai wajar Demokrat naim pitam. Kata-kata Yusuf itu dimuat di akun Twitternya, @ProfYLH, Sabtu (9/1). Awalnya, si profesor mengomentari berita tentang SBY yang meminta Pemerintah harus berani menunda proyek strategis untuk memulihkan ekonomi nasional akibat pandemi Covid-19.
“Yth.@SBYudhoyono, tahu dirilah kau, sudah mantan jadi jangan sok mengajari Jokowi soal pembangunan proyek strategis nasional, karena kau memang gagal dan telah dijuluki: ”Bapak Mangkrak Indonesia”, jadi tak pantas kau ajari Jokowi “ikan berenang”, karena pasti malu kalipun kau, paham!” tulis Yusuf.
Baca Juga: Makin Jadi, Guru Besar USU Tantang SBY Debat: Di Cikeas Saya Siap!
Yusuf juga mengunggah cuitan yang menyebut “AHY bodoh” terkait jatuhnya sebuah pesawat. Dia meminta, AHY belajar mengenai sejarah jatuhnya pesawat.
“Yth Ketua Umum @PDemokrat, @AgusYudhoyono, @ProfYLH terpaksa harus buktikan memang kau bodoh sekali, karena sepanjang sejarah jatuhnya pesawat di Indonesia, tak pernah ada “Government Error” penyebabnya, tapi “7 FAKTOR”. Maaf kau bodoh turunan, belajar lagi AHY,” tulisnya.
Tak terima dengan cuitan itu, kader Partai Demokrat Sumatera Utara, Subanto melaporkan Yusuf ke Polda Sumut, kemarin. Laporan tersebut sudah diterima Polda Sumut dengan nomor STTLP/75/I/2021/SUMUT/SPKT.
“Saya laporkan akun Twitter dan Facebook atas nama Profesor Yusuf L Henuk karena menyebut SBY itu bodoh, AHY itu bodoh, terus semua kader dan militan SBY itu bodoh dan penjilat,” kata Subanto.
Ketua DPP Partai Demokrat, Dede Yusuf memilih kalem. Dia mengaku, tak mau gegabah dan terpancing emosi menyikapi cuitan Yusuf.
“Kita lagi pikir, apakah perlu kita tanggapi. Ini kan ibaratnya kayak orang lagi nyari panggung politik untuk bisa dilayani. Kira-kira begitu,” katanya, kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Kepala Biro Perhubungan DPP Partai Demokrat, Abdullah Rasyid juga menyayangkan sejumlah cuitan Yusuf yang terus menyerang SBY. Sebagai alumni USU, Rasyid malu melihat pola pikir Yusuf yang tidak punya kompetensi berbicara pembangunan, namun balik menyerang SBY.
Bagaimana tanggapan Yusuf? Dia menegaskan, tidak takut jika dilaporkan ke Polisi. Yusuf menantang SBY berani melaporkan dirinya, tanpa diwakilkan.
“Silakan, dia mau bawa ke Undang-Undang ITE, saya enggak masalah. Pengadilan kan bukan berarti habis. Kita masih ada banding dan kasasi,” ujarnya.
Baca Juga: Balik Serang Teddy Gusnaidi, Politikus Demokrat Sesumbar Keberhasilan SBY
Yusuf meminta Demokrat tak ikut-ikutan terkait polemik ini. Sebab hal ini merupakan masalah pribadinya dengan SBY dan AHY. Seharusnya, SBY dan AHY yang menanggapi pernyataannya di medsos.
“Saya dan SBY kan kapasitas kami berdua sebagai profesor, seharusnya dia tanggapi saya. Kemudian kita klarifikasi salahnya di mana,” ujar Yusuf.
Namun begitu, Yusuf menyatakan tak akan tinggal diam. Jika Demokrat melaporkannya ke polisi, Yusuf mengancam akan melaporkan balik. Sebab kubu Demokrat menyebutnya sebagai orang sakit jiwa dan profesor binatang.
Warganet ikut mengomentari langkah Demokrat melaporkan Yusuf. @UmarAlChelsea_penasaran melihat Yusuf diperiksa polisi. “Gue pengen lihat nih orang kalau sudah diperiksa polisi apa bacotnya segeda ucapannya di Twitter,” cuitnya.
@GerryMurlianda mengaku tak habis pikir dengan sikap Yusuf. “Sudah dilaporkan itu profesor ya bang, baguslah...muak lihat itu orang, entah bener itu profesor. Aneh bangsa ini, profesor kerjaan gituan, di luar profesor sibuk dengan jurnal-jurnalnya,” cuitnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti