Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        3 Kebiasaan Penting yang Harus Kamu Miliki untuk Jadi Orang Kaya

        3 Kebiasaan Penting yang Harus Kamu Miliki untuk Jadi Orang Kaya Kredit Foto: Freepik
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Entrepreneur muda, Fellexandro Ruby yang terkenal dalam bidang digital agency dan berfokus pada industri food and beverage, melalui kanal YouTube-nya membagikan tips memiliki pola pikir untuk menjadikan diri kita orang kaya di masa depan. Dalam video bertajuk "Money Mindset: Tiga Habit Orang Kaya" berikut ini tips-tipsnya!

        1. Marshmallow Studies

        Dalam riset Marshmallow Studies, anak-anak dipantau dari usia muda hingga usia 40 tahun. Anak-anak yang berpenghasilan lebih adalah anak-anak yang mampu menahan kenikmatan sesaat. Uji coba ini adalah beberapa anak-anak dikumpulkan di sebuah ruangan dan diminta untuk memilih; makan satu marshmallow atau tahan beberapa menit agar dapat memakan dua marshmallow.

        Anak-anak yang mampu menahan diri terbukti memiliki pendapatan yang tinggi di kemudian hari bahkan menjadi kaya raya karena mampu menahan kenikmatan sesaat.

        Baca Juga: Pengusaha Ini Beberkan Penyebab Orang Miskin Susah Kaya Raya, Apa Itu?

        Sementara anak-anak yang tidak bisa menahan kenikmatan sesaat yakni anak-anak yang langsung memakan marshmallow saat itu juga, cenderung memiliki pendapatan yang lebih rendah saat dewasa.

        Raditya Dika menjadi salah satu bukti nyata Marshmallow Test ini. Di usia 35 tahun, Raditya Dika sudah memiliki dana pensiun. Ruby mengingatkan bahwa dalam penghasilan kita hari ini, ada titipan dari:

        • Diri kita di masa depan
        • Keadaan tak terduga
        • Teman atau saudara yang kurang mampu

        Itu berarti, jika kamu memiliki pendapatan Rp20 juta hari ini, bukan berarti harus dihabiskan hari ini juga tetapi untuk mempersiapkan masa depan, disiapkan untuk saat-saat sulit dan dipakai juga untuk membantu orang-orang yang membutuhkan. Pasalnya, kesenangan jangka panjang di masa depan, lebih berharga dari kesenangan sesaat hari ini.

        2. Biasakan Riset Terlebih Dahulu

        Ruby menyarankan, biasakan riset sebelum 'nyinyir'. Pasalnya, mahal bukan berarti boros. Biasakan untuk melihat suatu barang dari value atau nilainya, bukan dari harga mahalnya.

        Dalam suatu barang, pastikan untuk melakukan riset Cost per Use/Year dan Return on Investment (ROI) barang tersebut. Seperti influencer yang selalu upgrade gadget, ROI yang mereka dapatkan lebih besar daripada harga gadget itu sendiri melalui postingan mereka di sosial media.

        Sementara, untuk orang biasa yang membeli gadget mahal, bisa jadi tidak ada ROI-nya karena tidak digunakan untuk apa-apa. Biasakan pula untuk berinvestasi pada aset produktif, bukan sekadar konsumtif.

        3. Compound Interest

        Compound Interest dapat terjadi jika, semisal, kita memiliki uang Rp1 juta untuk dijadikan Rp1 miliar. Maka, dengan return 6,3% per tahun, dibutuhkan 30 tahun untuk menjadikan uang itu jadi Rp1 miliar. Sementara, jika ingin lebih cepat yakni 20 tahun, bisa dengan setoran awal Rp1 juta dan setoran selanjutnya Rp2 juta per bulan. Dan jika ingin leih cepat lagi yakni 10 tahun, bisa dengan setoran awal Rp1 juta dan setoran selanjutnya Rp5 juta per bulan.

        Adapun return 6,3% ini bisa didapatkan melalui Obligasi, Saham Reksadana, dan Emas. Pesan dari Ruby adalah jangan mencari cara cepat untuk kaya, tetapi buatlah kebiasaan dengan mengejar return konsisten setiap tahunnya daripada sibuk mencari return besar tetapi hanya sekali. Jika sibuk mencari return yang besar, biasanya malah lebih rawan terkena tipu.

        Dengan Compound Interest yakni bunga berbunga, untuk menjadi miliarder dengan return standard yakni 7% per tahun, cukup investasi Rp30 juta per tahun, tetapi butuh waktu 50 tahun. Sementara, jika ingin menjadi miliarder dalam waktu 15 tahun, dibutuhkan investasi Rp500 juta.

        Bisa dilihat di sini, bahwa kebiasaan yang baik dilakukan adalah bukan soal return ratusan persen, tetapi jika semakin lama investasi, maka yang akan berbunga justru bunganya, bukan uang kita lagi.

        "Tidak ada yang salah jika ingin menjadi kaya, tetapi dapat berbahaya jika ingin kaya secara instan," tandas Ruby.

        Namun, bukan berarti investasi menjadi satu-satunya cara untuk menjadi kaya. Faktanya, menurut riset The Economist yang dikutip Ruby, 16% orang di dunia menjadi miliarder karena diwariskan harta.

        Sementara itu, 47% orang yang menjadi miliarder karena memulai bisnis sendiri dan 23% orang menjadi miliarder karena memiliki pekerjaan profesional.

        Investasi itu dilakukan untuk menumbuh kembangkan aset kita, tetapi untuk hidup dengan hanya bermodalkan investasi, maka akan menjadi pekerjaan full time. Karena itulah, berinvestasi lewat pendapatan yang kita miliki akan mendatangkan kekayaan yang sangat mungkin suatu hari nanti.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Bagikan Artikel: