Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Menarik, Insentif Jadi Strategi buat Muluskan Vaksinasi di Australia

        Menarik, Insentif Jadi Strategi buat Muluskan Vaksinasi di Australia Kredit Foto: Reuters
        Warta Ekonomi, Sydney -

        Premier New South Wales Gladys Berejiklian mengatakan restoran serta bisnis lainnya harus diizinkan untuk menolak pelanggan yang tidak divaksinasi virus corona.

        Gladys Berejiklian ingin adanya "hadiah" bagi mereka yang bersedia divaksinasi Memperbolehkan bisnis atau kantor untuk menolak mereka yang tidak divaksin sedang didiskusikan. Vaksinasi di kawasan perdesaan dan regional juga dilakukan dalam waktu bersamaan.

        Baca Juga: Vaksinasi Covid-19, Prancis Pasang Target 2,4 Juta Warganya Disuntik

        Hari Senin (18/1/2021), ia mengatakan mereka yang bersedia divaksinasi harus mendapat insentif.

        "Saya tidak suka memaksa siapa pun untuk melakukan sesuatu," kata Premier Gladys dalam wawancara radio.

        "Tetapi kami ingin ada sistem insentif [atau hadiah] di mana warga didorong untuk mendapatkan vaksin karena mereka bisa melakukan hal yang tidak dapat dilakukan jika tidak menerima vaksin," katanya.

        Ia mengatakan pembicaraan akan terus dilakukan antara negara bagiannya dengan negara bagian lain, serta Pemerintah Federal untuk mendorong sebanyak mungkin warga agar bersedia disuntik vaksin.

        "Sudah ada pernyataan dari maskapai penerbangan, kalau tidak divaksinasi, maka kita tidak bisa bepergian ke luar negeri," katanya.

        "Kami akan mempertimbangkan apakah akan mengizinkan bisnis lain untuk melakukan [hal yang sama], dan mereka kebanyakan sudah melakukannya," kata Premier Galdys.

        Menurutnya, Pemerintah Federal memang bertanggung jawab terhadap "vaksin dan distribusinya", namun akhirnya semua kembali pada tempat kerja dan negara bagian tentang bagaimana mendorong warga agar divaksinasi.

        "Semakin banyak yang divaksinasi, semakin besar kemungkinan kembali normal"

        Pihak oposisi di New South Wales mendukung pernyataan Premier Gladys, sambil mengatakan pendidikan harus menjadi faktor utama.

        "Kita memerlukan sebanyak mungkin orang divaksinasi," kata Ryan Park, yang juga juru bicara soal kesehatan dari Partai Buruh.

        Baca Juga: Fantastis! Vaksinasi Covid-19 Massal Inggris Tembus 140 Orang per Menit

        "Namun kita harus menyadari banyaknya warga yang tidak memiliki bahasa Inggris sebagai bahasa utama."

        Menurutnya, pemerintah harus memastikan agar warga "dapat percaya pada program vaksinasi, paham informasi diri mereka akan disimpan dengan aman, dan dapat divaksinasi dengan aman dalam menghadapi virus ini".

        Premier Gladys mengatakan Australia termasuk negara yang memiliki peraturan ketat di dunia mengenai izin penggunaan vaksin baru.

        Karenanya, ia mengatakan vaksin apapun yang telah menerima persetujuan TGA pasti aman.

        "Tidak akan ada yang disetujui bila vaksin itu tidak aman," katanya.

        "Semakin banyak yang divaksinasi, semakin besar kemungkinan kehidupan akan kembali normal seperti sebelumnya."

        Vaksin apa yang akan didistribusikan ke daerah pedalaman Australia?

        Sementara itu, informasi tentang distribusi vaksin COVID-19 ke daerah pedalaman Australia mulai bermunculan, namun masih ada kekhawatiran tentang logistik.

        Kawasan regional diperkirakan akan mendapatkan vaksin dalam waktu yang bersamaan dengan mereka yang berada di kota-kota besar, serentak secara nasional, yaitu menjelang akhir Februari.

        Mereka yang diprioritaskan antara lain pekerja yang mengurusi karantina dan wilayah perbatasan negara bagian, pekerja kesehatan yang melayani pasien, serta staf yang mengurusi lansia dan difabel.

        Namun, menurut Presiden Asosiasi Doktor Pedesaan Australia, John Hall, penggunaan vaksin diperkirakan akan berbeda-beda tergantung wilayah di mana warga tinggal.

        Dr Hall mengatakan akan ada pusat vaksin di beberapa tempat yang akan memiliki tempat penyimpanan khusus.

        Alasannya karena vaksin seperti Moderna dan Pfizer memerlukan tempat penyimpanan minus 70 derajat Celcius.

        Dia mengatakan dengan keterbatasan tempat penyimpanan dingin vaksin, warga di kawasan terpencil di Australia kemungkinan besar akan mendapatkan vaksin AstraZeneca.

        "Vaksin AstraZeneca tidak memerlukan penyimpanan di bawah minus 70 derajat Celcius," kata Dr Hall.

        "Jadi vaksin ini bisa dikirim ke mana saja di Australia, bisa didistribusikan lewat klinik dokter umum atau apotek, dan kemungkinan besar inilah yang akan digunakan di kawasan regional dan pedesaaan."

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: