Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Beda Banjir di Kalsel dan Jakarta, Pasang Kupingnya! Begini Penjelasan Ferdinand

        Beda Banjir di Kalsel dan Jakarta, Pasang Kupingnya! Begini Penjelasan Ferdinand Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Mantan Politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean, menilai musibah banjir yang terjadi di Kalimantan Selatan (Kalsel) dan Jakarta mempunyai dua hal yang berbeda.

        Menurut dia, banjir yang terjadi di Kalsel merupakan bencana yang tidak dapat diprediksi. Kemudian, untuk banjir di Jakarta, sudah terjadi secara rutin dan sudah menjadi persoalan klasik. Baca Juga: Polri Dituding yang Nggak-Nggak, Ngeri! Ferdinand Tampar Keras Novel 212: Mulutnya..

        “Membedakan banjir Kalsel dan daerah lain itu dengan Jakarta saja mereka tak mampu,” cuitnya dalam akun Twitternya @FerdinandHaean3, dikutip pada Kamis (21/1).

        “Banjir Kalsel dan yang lain itu adalah musibah bencana yang datang tidak rutin dan tidak diketahui. Beda dgn banjir Jakarta, yang banjirnya sudah rutin dan terjadi sebagai masalah kota yang harus diselesaikan,” jelasnya. Baca Juga: Anak JK Polisikan Ferdinand Hutahaean Soal Duit Satu Koper

        Diketahui juga sebelumnya, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) menjelaskan, saat ini berbagai vorteks atau pusaran angin yang menjangkau wilayah dalam radius 50-200 kilometer terpantau lebih banyak mengendalikan dinamika atmosfer di wilayah Indonesia di Kalimantan dan Samudera Hindia.

        Kemudian, menurut dia, hal tersebut berdampak pada wilayah Jakarta dan sekitarnya terhindar dari potensi hujan lebat dan dampak banjir besar di awal tahun ini seperti yang semula diprediksi.

        Sambung Peneliti klimatologi dari LAPAN Erma Yulihastin menyebut aktivitas pembentukan dan peluruhan vorteks telah mengganggu kekuatan angin monsun Asia yang berasal dari Laut Cina Selatan. Selain itu vorteks ikut membelokkan angin utaraan menjadi baratan.

        “Sehingga Pulau Jawa, dalam hal ini Jakarta dan sekitarnya, terhindar dari pembentukan hujan intensitas tinggi dan persisten,” katanya lewat keterangan tertulis, Sabtu (16/1).

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: