Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Alhamdulillah, Kredit BRI Masih Moncer di Tahun Pandemi

        Alhamdulillah, Kredit BRI Masih Moncer di Tahun Pandemi Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Di tengah ketidakpastian ekonomi dunia akibat pandemi, BRI berhasil menutup tahun 2020 dengan capaian positif yang membuat fundamental perseroan semakin sehat dan kuat.

        Hal ini terlihat dari aset perseroan yang perseroan yang tembus Rp1500 triliun dan fungsi intermediasi yang tetap tumbuh positif di tahun pandemi. Kondisi permodalan BRI Group juga semakin kuat dengan CAR berada di level 21,17 persen.

        Hingga akhir Desember 2020, secara konsolidasian BRI berhasil menyalurkan kredit senilai Rp 938,37 triliun atau tumbuh 3,89 persen year on year.

        "Angka ini jauh lebih baik apabila dibandingkan dengan pertumbuhan kredit nasional di tahun 2020 yang diperkirakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berada dikisaran minus 1 hingga 2 persen," ujar Direktur Utama BRI Sunarso di Jakarta, Jumat (29/1/2021). Baca Juga: Kredit Mikro BRI Tumbuh 14,18% di Tengah Pandemi Covid-19

        Lebih jauh, dia menjelaskan, kredit mikro BRI tumbuh double digit sebesar 14,18 persen, kredit kecil dan menengah tumbuh 3,88 persen dan kredit konsumer tumbuh 2,26 persen. Kinerja positif tersebut berdampak pada peningkatan porsi atau portofolio kredit UMKM BRI yang menyentuh angka 82,13 persen dari total seluruh kredit BRI.

        “Tantangannya sekarang adalah mencari sumber pertumbuhan baru. Strateginya yakni BRI akan fokus di dua area, pertama, yang existing kita naik kelaskan. Kedua, cari sumber pertumbuhan baru, yaitu mencari yang lebih kecil daripada mikro,” tambahnya.

        Kemudian pertumbuhan kredit BRI Group juga mampu diiringi dengan perbaikan kualitas kredit yang sehat dan terjaga. Hal ini ditunjukkan dengan rasio NPL BRI Group yang tercatat 2,99 persen dengan NPL Coverage mencapai 237,73 persen.

        "Besarnya pencadangan ini merupakan bentuk strategi perseroan untuk menjaga kinerjanya agar terus tumbuh secara sustainable melalui penerapan prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko yang baik," tandasnya.

        Sementara itu Dana Pihak Ketiga (DPK) BRI tercatat tumbuh sebesar 9,78 persen menjadi sebesar Rp.1.121,10 triliun, dengan komposisi dana murah (CASA) mencapai 59,67 persen.

        "Tahun ini BRI optimistis kredit mampu tumbuh lebih baik diatas rata-rata industri nasional, dengan faktor pendukungnya yakni LDR yang masih terjaga di level 83,70 persen. Hal ini sejalan dengan perbaikan daya beli masyarakat dan konsumsi rumah tangga yang menjadi faktor utama pendorong permintaan kredit," tutupnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajar Sulaiman
        Editor: Fajar Sulaiman

        Bagikan Artikel: