Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Duh... Harusnya Hari Ini Giliran Tengku Zul yang Dikuliti Pak Polisi, Eh Nggak Bisa Datang

        Duh... Harusnya Hari Ini Giliran Tengku Zul yang Dikuliti Pak Polisi, Eh Nggak Bisa Datang Kredit Foto: IG @tengkuzulkarnain.id
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Penyidik Bareskrim Polri menjadwalkan memanggil Mantan Wasekjen MUI Tengku Zulkarnain terkait kasus dugaan ujaran kebencian dalam cuitan Permadi Arya alias Abu Janda soal Islam Agama Arogan.

        Kadiv Humas Polri Irjen Raden Prabowo Argo Yuwono, mengatakan bahwa pihaknya berencana memeriksa Tengku sebagai saksi dalam kasus tersebut. Baca Juga: Terseret Kasus Abu Janda, Giliran Tengku Zul Kena Panggil Bareskrim Polri

        “Rencana seperti itu (memanggil Ustaz Tengku), tetapi belum tahu kapan,” ujarnya kepada wartawan, Selasa (2/2).

        Sementara itu, Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Rusdi Hartono mengatakan bahwa Ustad Tengku Zul akan dipanggil pada Rabu (3/2). Baca Juga: Tengku Zulkarnain ke Jokowi: Terima Kasih, Pak Presiden...

        Namun sayangnya, yang bersangkutan tidak bisa dan meminta dijadwalkan ulang.

        “Benar (dipanggil besok), tetapi dia memberi kabar ke penyidik tidak bisa hadir karena masih di Medan, maka akan dijadwal ulang,” ujarnya.

        Sebagaimana diketahui, cuitan Permadi Arya alias Abu Janda yang menyebut 'Islam arogan' berawal dari perang cuitan atau twit war dengan Tengku Zulkarnain. Pada awalnya, Tengku Zulkarnain lewat akun Twitter @ustadztengkuzul, berbicara soal arogansi minoritas terhadap mayoritas di Afrika.

        Lalu, Tengku Zulkarnain menyebut tidak boleh ada arogansi, baik dari golongan mayoritas ke minoritas maupun sebaliknya. Cuitan tersebut dipublikasikan hari Minggu (24/1/2021).

        "Dulu minoritas arogan terhadap mayoritas di Afrika Selatan selama ratusan tahun, apertheid. Akhirnya tumbang juga. Di mana-mana negara normal tidak boleh mayoritas arogan terhadap minoritas. Apalagi jika yang arogan minoritas. Ngeri melihat betapa kini Ulama dan Islam dihina di NKRI," cuit Tengku Zulkarnain lewat akun Twitter @ustadztengkuzul.

        Kemudian Abu Janda membalas cuitan Tengku Zulkarnain. Dia menyebut Islam adalah pendatang dan Islam pula yang 'arogan' karena mengharamkan kearifan lokal di Indonesia.

        "Yang arogan di Indonesia itu adalah Islam sebagai agama pendatang dari Arab kepada budaya asli kearifan lokal. Haram-haramkan ritual sedekah laut, sampai kebaya diharamkan dengan alasan aurat," cuit Abu Janda lewat akun @permadiaktivis1. Baca Juga: Ada 'Pelindung' di Belakang Abu Janda? Kriminolog: Biar...

        Adapun, Abu Janda sendiri telah membantah jika dirinya melakukan penodaan agama. Ia mengaku tidak pernah menyebut Islam arogan.

        "Saya tak pernah bilang 'Islam arogan', saya bilang 'Islam pendatang dari Arab' yang arogan dan itu ditujukan ke Tengku Zul. Yang saya maksud itu aliran salafi wahabi. Saat twit saya diviralkan bagian twit Tengku Zul-nya dibuang, jadi seolah saya generalisasi Islam. Terima kasih Kiai," kata Permadi Arya melalui akun Twitternya, @permadiaktivis1, Minggu (31/1/2021).

        Selain kasus "Islam arogan", Abu Janda juga sempat dilaporkan ke polisi terkait dugaan ujaran kebencian terhadap tokoh Papua, Natalius Pigai. Dalam cuitanya, Abu Janda mempertanyakan apakah Natalius sudah berevolusi.

        Abu Janda dianggap mengejek mantan Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai dengan sebutan evolusi di akun Twitter miliknya. Isi cuitannya, yakni 'Kau @NataliusPigai2, apa kapasitas kau? Sudah selesai evolusi belom kau?'

        Terkait evolusi, Abu Janda membantah cuitannya itu artinya binatang seperti teori Darwin. Tafsiran tersebut dinilainya hanya dibuat oleh pihak tertentu. Dia menjelaskan, dengan merujuk Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) bahwa evolusi itu artinya berkembang.

        Abu Janda menyampaikan evolusi itu sama sekali tidak bermaksud rasis. Sebab, dia tidak membawa embel-embel lain hanya kata evolusi saja. Maka dari itu, Abu Janda mempertanyakan di mana maksud rasisnya. 

        "Evolusi itu di KBBI artinya berkembang, evolusi itu berkembang, pikiran lo sudah berkembang belum? Akhlak lo sudah belum? Kan evolusi akhlak bisa, evolusi pikiran bisa," kata Abu Janda, Jumat, 29 Januari 2021.

        Menurut Abu Janda, sebagai muslim ia tak percaya teori Darwin. Bagi dia, hanya orang Atheis yang percaya teori Darwin.

        "Maaf, cuma orang Atheis yang percaya dengan teori Darwin. Jadi, kalau ada orang yang menuduh kata-kata evolusiku itu adalah teori Darwin berarti dia Atheis," sebut Abu Janda.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: