PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI memproyeksikan pertumbuhan kredit pada tahun ini sekitar 6%. Target tersebut seiring dengan membaiknya kondisi pelaku usaha di Tanah Air.
Adapun sepanjang 2020 kredit yang disalurkan BNI pada 2020 sebesar Rp586,2 triliun atau tumbuh 5,3% (YoY). "Di tahun 2021, kredit BNI kita proyeksikan tumbuh kurang lebih 6%," kata Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar, di Jakarta, Kamis (4/2/2021).
Baca Juga: Genjot penyaluran KPR, BNI Gandeng Agung Sedayu Group
Selain kredit, BNI juga memproyeksikan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 7,9% di 2021. "Kami juga memperkirakan likuiditas tahun ini dalam kondisi baik sama dengan 2020. Pertumbuhan pada DPK dan kredit tersebut akan menyebabkan LDR sedikit naik di level 90,9%. Hal itu menandakan fungsi intermediasi BNI akan makin optimal pada 2021," tambahnya.
BNI juga memprediksi NPL rasio di 2021 akan membaik di kisaran 3,7%. Untuk 2021, BNI kata Royke juga telah menyusun berbagai langkah dalam mencapai target, di antaranya, pertama meningkatkan kualitas kredit melalui perbaikan manajemen risiko.
Kedua, meningkatkan digital capability dalam memenuhi kebutuhan nasabah. Ketiga, meningkatkan ekspansi bisnis secara berkelanjutan. Selanjutnya, keempat meningkatkan Fee Based Income (FBI) dan Current Account Saving s Account (CASA) melalui peningkatan transaksi; kelima optimalisasi jaringan dan bisnis internasional.
Berikutnya, mendorong optimalisasi kontribusi perusahaan anak. Terakhir, meningkatkan kapabilitas sumber daya manusia dalam mendukung bisnis bank. Royke mengatakan, pertumbuhan ekonomi tahun ini masih sangat bergantung pada Covid-19 serta proses vaksinasi.
"Jika penularan bisa ditekan dan vaksinasi bisa berjalan sesuai rencana, dampaknya akan sangat positif bagi ekonomi Indonesia," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Puri Mei Setyaningrum