Halo Mas Munarman, Dengar Baik-Baik Ucapan Polri: Jika Benar Berbaiat ke ISIS, Siap-Siap...
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigadir Jenderal, Rusdi Hartono, memastikan pihaknya akan menyeret mantan Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Munarman ke ranah hukum jika benar terbukti ikut berbaiat kepada kelompok teroris ISIS.
FPI sendiri saat ini sudah ditetapkan sebagai organisasi masyarakat (ormas) terlarang oleh pemerintah Indonesia.
Baca Juga: Nama Munarman Diseret-seret Teroris ISIS, Jawaban Orang Dekat Rizieq Gini Amat, Malah..
Rusdi Hartono mengatakan bahwa hingga kini pihaknya masih menunggu hasil dari kerja Detasemen Khusus 88 Antiteror.
"Masih menunggu kerja dari Densus 88. Siapapun yang terlibat dalam tindak pidana pasti akan dimintakan pertanggung jawaban hukumnya," katanya saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat (5/2/2021).
Nama Munarman memang tengah menjadi sorotan publik lantaran sempat disebut-sebut menjadi saksi baiat massal kepada ISIS oleh salah satu terduga teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang juga simpatisan FPI Ahmad Aulia (30).
Beberapa pihak mendesak agar Munarman segera diproses hukum. Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Mohamad Guntur Romli atau yang akrab disapa Gun Romli mengingatkan bahwa jangan sampai ada kesan jika Munarman kebal hukum.
Alasannya, anggota FPI yang mengaku berbaiat ke ISIS telah ditangkap polisi, namun Munarman masih bebas dan belum diproses hukum.
"Munarman ini kebal hukum ya, yang bareng-bareng dia baiat (gabung dan sumpah setia) ke ISIS ditangkap, tapi Munarman masih bebas, ditambah provokasi dan bikin hoax," cuitnya dalam akun Twitter.
Baca Juga: Silahkan Artikan Sendiri, Telak Abis! Sekarang Densus 88 Ikut Kuliti 92 Rekening FPI
Selain itu, Ketua Tim Task Forum Advokat Pengawal Pancasila (FAPP), Petrus Selestinus, menegaskan bahwa perlu ada penyelidikan dan penyidikan secara menyeluruh seluruh aktivitas FPI di masa lalu.
"Publik berharap Densus 88 dan Bareskrim Polri mendalami pengakuan 19 terduga teroris dimaksud, untuk memastikan apakah Rizieq Shihab dan Munarman merupakan bagian dari aksi terorisme para terduga dalam jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang mengaku sempat dibaiat ke dalam jaringan teroris ISIS," katanya.
Petrus Selestinus menilai selama sepuluh tahun terakhir ini ceramah eks pentolan FPI Rizieq Shihab mengandung narasi ancaman kekerasan sehinngga menimbulkan suasana teror atau rasa takut di kalangan publik.
"Karena itu sangat beralasan hukum jika terhadap Rizieq Shihab dan Munarman perlu dilakukan penyelidikan dan penyidikan dengan instrumen UU Nomor 5 Tahun 2018 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme," ucapnya.
Baca Juga: Silahkan Artikan Sendiri, Telak Abis! Sekarang Densus 88 Ikut Kuliti 92 Rekening FPI
"Selama 10 tahun terakhir ceramah Rizieq Shihab di mimbar-mimbar dakwah selalu menebar kebencian dan teror yang menakutkan masyarakat luas yang koheren dengan aksi terduga teroris dari anggota FPI," tegasnya.
Dikutip dari PojokSatu.id di Jakarta, Sabtu (6/2/2021), Munarman enggan memberikan banyak komentar terkait namanya yang disebut-sebut oleh salah satu tersangka teroris yang ditangkap di Makassar.
"Sudah hapal modus-modus lama itu soal isu terorisme," kata Munarman.
Baca Juga: Astaga... Temuan PPATK Bikin Dada Nyesek! Rekening FPI Terendus Melawan Hukum
Ia juga mengaku dirinya tidak mengenal dengan tersangka yang mengklaim pernah berbait di markas FPI Makassar itu. Bahkan, Munarman mengaku 19 teroris yang mengaku merupakan anggota FPI itu disebut Munarman tak terdaftar sebagai anggota FPI.
"Gak kenal kita," singkat anak buah eks pentolan FPI Habib Rizieq Shihab ini.
Sebelumnya, Ahmad Aulia menyebutkan bahwa ada pimpinan FPI pusat yang hadir baiat massal kepada ISIS. Hal itu dikatakannya dalam video pendek yang viral di media sosial. Dalam video itu dirinya mengatakan kalau dia ditangkap Densus 88 Antiteror Polri 6 Januari 2021. Kini dirinya ditahan di Polda Sulawesi Selatan. Hal itu buntut ikut baiat massal kepada ISIS pada 2015 silam.
"Saya berbaiat kepada Daulatul Islam yang memimpin Daulatul Islam Abu Bakar Al Baghdadi. Saat deklarasi FPI mendukung Daulatul Islam pada Januari 2015 saya berbaiat pada saat itu bersama dengan 100 orang simpatisan dan Laskar FPI," ucap Ahmad.
Dirinya menjelaskan, baiat massal ini dilaksanakan di markas FPI di Jalan Sungai Limboto, Makassar, Sulawesi Selatan. Dalam video itu, dia mengklaim kalau salah satu petinggi FPI Munarman juga disebutnya hadir.
Setelah baiat, Ahmad mengaku ikut proses taklim atau pengajian beberapa kali. Kegiatan pun disebutnya dihadiri oleh simpatisan FPI lain yang telah berbaiat kepada ISIS.
"Saya berbaiat dihadiri oleh Munarman selaku pengurus FPI pusat pada saat itu. Ustaz Fauzan, Ustaz Basri yang memimpin baiat pada saat itu," katanya.
Baca Juga: Nah Lho! Rekening FPI Diduga Terima Duit dari Bule Wanita yang Suaminya Teroris, Nggak Nyangka
Sebagaimana diketahui, Densus 88 Mabes Polri menangkap 26 terduga teroris di Makassar dan Gorontalo. Dari jumlah itu, 19 terduga teroris tersebut merupakan anggota FPI.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil