Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Proposal Investasi Perusahaan Orang Terkaya Dunia Ada di Meja Luhut

        Proposal Investasi Perusahaan Orang Terkaya Dunia Ada di Meja Luhut Kredit Foto: Ist
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Proposal investasi mobil listrik Tesla telah ada di tangan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.

        Informasi itu berasal dari Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan, Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Septian Hario Seto.

        Menurut Septian, pekan depan Luhut dan perusahaan milik miliarder dunia Elon Musk itu bakal bertemu. “Kami sedang pelajari pro­posalnya secara internal. Next week kita akan bertemu mereka untuk mendapatkan penjelasan resmi Tesla terkait proposal yang mereka ajukan,” ujar Septian dalam konferensi pers secara virtual, kemarin.

        Baca Juga: Pasti Salah Tangkap Soal 2 Juta Data Covid Belum Terlapor, Jubirnya Luhut Bersuara: Ini..

        Baca Juga: Tekan Laju Sebaran COVID-19, Pegadaian Gunakan Alat Tes Covid-19 Karya ....

        Kendati begitu, Septian hati-hati menerangkan rencana per­temuan tersebut. Dia tak mau membocorkan siapa pihak yang bakal mewakili Tesla dalam pertemuan nanti.

        Sebab, hal itu sangat sensitif. Tesla pun meminta rencana pertemuan tidak dibuka terlebih dahulu kepada publik.

        “Mungkin karena mereka adalah perusahaan publik, jadi mereka sangat strict terkait hal-hal itu,” katanya.

        Septian juga tidak menjelas­kan, bentuk kerja sama investasi Tesla di Indonesia seperti apa. Apakah sekadar mengambil bahan baku dari Indonesia, atau mau membangun pabrik mobil listrik di sini.

        “Yang jelas gini, kalau mereka hanya mengambil bahan bakunya kita tidak tertarik,” imbuhnya.

        Selain bertemu Luhut, per­wakilan Tesla juga akan bertemu dengan PT Aneka Tambang Tbk dan PT Inalum (Persero).

        Septian memprediksi, Tesla kemungkinan tertarik berin­vestasi di bidang Energy Storage System (ESS).

        ESS ini seperti power bank dengan giga baterai skala besar yang bisa menyimpan tenaga lis­trik besar hingga puluhan Mega Watt (MW). Bahkan hingga 100 MW untuk stabilisator atau pengganti sebagai penopang beban puncak.

        “Alat ini bisa dimanfaatkan masyarakat pada malam hari, atau saat konsumsi listrik masyarakat tinggi,” ujar Septian.

        Selain itu, lanjutnya, Tesla me­nyampaikan bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan yang berpotensi mengkombinasikan Energi Baru Terbarukan (EBT) dengan teknologi ESS ini.

        “Mereka menyampaikan, dari sisi permintaan dengan negara lain sudah sangat tinggi, tapi suplai ESS tidak banyak. Mau kerja sama dengan Indonesia, dengan negara kepulauan potensi EBT mereka bisa kombinasikan teknologi ESS di Indonesia,” jelasnya.

        Sebelumnya, Luhut mengatakan, kesepakatan Non-Dis­closure Agreement (NDA) antara pemerintah Indonesia dengan tim dari perusahaan otomotif listrik terbesar di Amerika Serikat (AS) itu telah ditandatangani.

        “Kami sudah enam kali panggilan video (video call) dan NDA sudah ditan­datangani. Semua proses dilakukan secara virtual,” kata Luhut.

        Meskipun telah terjadi penandatanganan perjanjian rahasia dalam hal investasi atau NDA antar kedua pihak, Luhut masih enggan mengungkapkan isi perjanjian tersebut. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Tanayastri Dini Isna

        Bagikan Artikel: