Sering Dikaitkan dengan Vaksin, Sebenarnya Apa Bedanya Efikasi dan Efisiensi? Pakar Menjawab
Vaksinasi menjadi salah satu jalan yang ditempuh pemerintah Indonesia untuk melawan pandemi Covid-19. Belum memiliki vaksin buatan sendiri yang siap pakai, pemerintah Indonesia pun mengambil langkah impor vaksin agar masyarakat segera dapat divaksinasi.
Masyarakat sering mendengar kata efikasi disematkan kepada vaksin. Contohnya, vaksin Sinovac memiliki efikasi sebesar 65,3%. Setiap vaksin memiliki efikasi yang berbeda-beda.
Baca Juga: Jepang Akhirnya Setujui Pemakaian Vaksin Pfizer
Lantas, apakah efikasi itu sendiri? Apakah efikasi merupakan hal yang sama dengan efektivitas?
"Efikasi adalah angka presentase sesuai dengan hasil uji klinik," ujar Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Tjandra Yoga Aditama dalam diskusi yang digelar Satuan Tugas Covid-19 Perubahan Perilaku dalam YouTube, Jumat (12/2/2021).
Sementara menurut Tjandra, Efektivitas merupakan angka presentase yang didasarkan pada hasil penggunaan dalam real case.
Tjandra mencontohkan efikasi dengan menjelaskan mengapa vaksin Pfizer memiliki efikasi hingga 95%. Proses penghitungan efikasi Pfizer, jumlah risiko sakit dibagi dengan jumlah risiko sakit plasebo akan menjadi relative risk.
Pada Pfizer pembagian jumlah tersebut menghasilkan 4,9% yang dibulatkan menjadi 5%. Efikasi vaksin semula dihitung sebanyak 100% kemudian dikurangi nilai relative risk, yang kemudian menjadi nilai final efikasi vaksin.
"Tidak ada vaksin yang nilainya 100%," ujar Tjandra.
Meski memiliki nilai efikasi yang tinggi, tiap vaksin memiliki cara produksi yang berbeda sehingga memiliki proses penyimpanan yang berbeda. Pfizer, menurut Tjandra, perlu disimpan di tempat dengan suhu -70 derajat celcius.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait: