Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bakal Bersatu dengan Tri, Nasib Saham Negara di Indosat Gimana?

        Bakal Bersatu dengan Tri, Nasib Saham Negara di Indosat Gimana? Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Indosat Ooredoo Tbk (ISAT) tengah dalam proses penggabungan perusahaan atau merger dengan PT Hutchison 3 Indonesia (Tri). Aksi korporasi tersebut diperkirakan akan bermuara pada backdoor listing bagi Tri yang saat ini bukan merupakan perusahaan terbuka.

        Wakil Ketua Komisi VI Martin Manurung mengaku khawatir terhadap proses yang terjadi di Indosat dan Tri. Terutama kaitannya dengan kepemilikan saham pemerintah di Indosat yang saat ini tersisa 14,6%.

        "Saya pribadi khawatir atas potensi terdilusinya persentase kepemilikan saham pemerintah di Indosat akibat merger dengan Tri. Untuk mencegah hal ini terjadi, pemerintah dapat menambah modal, lebih baik lagi kalau bisa menambah persentase kepemilikan saham. Akan tetapi, langkah ini kurang bijaksana bila dilaksanakan di tengah beban keuangan, vaksinasi, dan pemulihan ekonomi nasional yang berat," ujarnya.

        Baca Juga: Mau Merger Sama Tri, Harga Saham Indosat Melejit! Investor Ritel Hati-hati Gigit Jari

        Jadi, perlu dikaji opsi-opsi apa saja yang tak membebani keuangan negara saat ini. Tentu hal ini menunggu proposal merger dari Tri dan Indosat.

        Martin mengatakan hal lain yang perlu diperhatikan adalah dampak dari merger terhadap pengembangan teknologi 5G di Indonesia. Pandemi COVID-19 telah menunjukkan potensi ekonomi digital di Indonesia, dan negara harus mendukung pengembangan teknologi 5G. Bila merger Tri-Indosat dapat mempercepat transformasi infrastruktur digital, tentu sisi positif ini harus didukung.

        Baca Juga: Terbongkar! Indosat Benaran Bakal Gabung Sama Tri

        Namun tentu saja dukungan itu tidak bisa lepas dari kondisi riil yang dihadapi saat ini yakni kepentingan masyarakat yang diwakili negara tetap terjamin dalam rangkaian merger dan konsolidasi industri.

        “Potensi terjadinya dilusi kepemilikan saham negara di Indosat perlu mendapat perhatian,” tutupnya.

        Sebagai catatan, saham PT Indosat Ooredoo Tbk (ISAT) jika dilihat sepanjang tahun ini sudah melejit 126,42%, kemudian dalam tig abulan terakhir meroket 184,36%. Meskipun, pada perdagangan Selasa 16 Februari 2021 saham ISAT merosot 50 poin atau 0,83% ke harga Rp6.000 per saham

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: