Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Sepi-Sepi Aja, Masih Tetap yang Pertama. Mantap Prabowo Subianto!

        Sepi-Sepi Aja, Masih Tetap yang Pertama. Mantap Prabowo Subianto! Kredit Foto: Antara/Irfan Maulana
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Elektabilitas atau tingkat keterpilihan Prabowo Subianto sebagai calon presiden masih tinggi. Hasil survei Indometer bahkan menempatkan Ketua Umum Partai Gerindra tersebut di urutan paling atas sebagai capres terkuat saat ini.

        "Prabowo masih kokoh sebagai capres terkuat, sementara Ridwan Kamil dan Ganjar kini mulai saling menyalip," kata Direktur Eksekutif lembaga survei Indometer, Leonard SB, dalam siaran persnya, di Jakarta, Kamis (18/2/2021).

        Baca Juga: Gerindra Lagi Panas? Kok Poyuono Sebut Prabowo Nggak Mampu Jadi Presiden, Kalah Lawan..

        Leonard mengatakan, elektabilitas Ridwan Kamil berhasil menyalip Ganjar Pranowo dalam survei Indometer terakhir. Elektabilitas Ganjar saat ini sebesar 15,9 persen, setelah sebelumnya naik dari 15,4 persen pada Juli 2020 menjadi 16,5 persen di Oktober 2020. Sementara itu, Kang Emil melesat hingga 16,1 persen, padahal sebelumnya turun dari 11,3 persen (Juli 2020) menjadi 10,6 persen (Oktober 2020).

        Menurut Leonard, melonjaknya elektabilitas Kang Emil menjadi tantangan bukan hanya bagi Ganjar, melainkan juga koalisi PDIP dan Gerindra. Ganjar merupakan representasi PDIP, sedangkan Prabowo sangat mungkin dicalonkan lagi oleh Gerindra.

        "Meskipun bukan figur partai politik, tetapi Kang Emil terbukti mampu memenangkan dukungan dari parpol-parpol yang berbeda. Dimulai dari pemilihan Wali Kota Bandung pada 2013 dan pemilihan Gubernur Jabar pada 2018 silam," tuturnya.

        Posisi tiga besar makin mantap dikuasai oleh Prabowo, Kang Emil, dan Ganjar. Pada posisi berikutnya, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno makin melorot. Elektabilitas Anies terus menurun, dari 10,1 persen (Juli 2020) menjadi 8,9 persen (Oktober 2020), dan kini tinggal 7,6 persen. Sementara itu, Sandi juga terus-menerus merosot, dari 8,8 persen (Juli 2020) menjadi 7,7 persen (Oktober 2020), dan kini 6,8 persen.

        "Jika tren ke depan terus menurun, peluang Anies dan Sandi untuk masuk bursa pilpres makin berat," ucap Leonard menegaskan.

        Setelah Prabowo, Ridwan Kamil, Ganjar, Anies, Sandiaga, menyusul di bawahnya adalah Khofifah Indar Parawansa (4,3 persen), Tri Rismaharini (3,4 persen), Agus Harimurti Yudhoyono (2,7 persen), Giring Ganesha (2,2 persen), Erick Thohir (1,6 persen), Mahfud MD (1,5 persen), Puan Maharani (1,3 persen), Susi Pudjiastuti (1,1 persen), dan Moeldoko (1,0 persen).

        Selebihnya, masih ada sejumlah nama lain yang elektabilitasnya di bawah satu persen dan sisanya tidak tahu/tidak jawab 14,6 persen. "Masih terbuka peluang peluang bagi tokoh-tokoh baru maupun ceruk suara yang diperebutkan menuju 2024," kata Leonard.

        Survei Indometer dilakukan pada 1-10 Februari 2021 melalui sambungan telepon kepada 1.200 responden dari seluruh provinsi yang dipilih acak dari survei sebelumnya sejak 2019. Margin of error sebesar 2,98 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: