Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kejar IPO di Tengah Lonjakan Harga Pasar Bitcoin, Perusahaan Ini Gandakan Target Pra-IPO

        Kejar IPO di Tengah Lonjakan Harga Pasar Bitcoin, Perusahaan Ini Gandakan Target Pra-IPO Kredit Foto: Reuters/Benoit Tessier
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Perusahaan Australia yang berinvestasi di pusat data penambangan Bitcoin, Iris Energy, menggandakan putaran penawaran umum pra-perdana keduanya.

        Berdasarkan laporan Bloomberg, Kamis (4/3/21), komitmen 13 juta dolar Australia (sekitar Rp144,6 miliar) dari manajer ekuitas Platinum Asset Management mendorong Iris meningkatkan target pra-IPO kedua menjadi 40 juta dolar Australia (sekitar Rp443,6 miliar) dari 20 juta dolar Australia pada pertengahan Februari.

        "Iris mengumpulkan 19,5 juta dolar AS dalam pendanaan ekuitas dan 3,9 juta berbentuk utang selama putaran pra-IPO pertama," begitulah bunyi laporan Financial Review, dikutip dari Cointelegraph. Regal Funds Management dan Thorney memimpin putaran pendanaan ekuitas.

        Baca Juga: Kecipratan Lonjakan Harga Bitcoin, Saham Perusahaan Ini Meroket 800% Sejak ....

        Baca Juga: Manajer Investasi Ini Mau Dagang ETF Bitcoin, Soalnya Menggiurkan

        Sementara itu, Iris Energy bersiap mengajukan IPO ke Bursa Sekuritas Australia di musim panas. Penambang Bitcoin itu kabarnya menargetkan 39 juta dolar AS (sekitar Rp557,7 miliar) untuk float musim panas, dengan hasil IPO untuk ekspansi perusahaan penambangan Bitcoin.

        Secara rinci, Iris Energy ingin meningkatkan kapasitas dengan berinvestasi di pusat data 500 megawatt di Amerika Serikat, Kanada, dan sejumlah negara di kawasan Asia-Pasifik.

        Selain menggandakan target pendanaan pra-IPO kedua, perusahaan juga mengumumkan perubahan struktur manajemen; mendatangkan eksekutif dari salah satu perusahaan utilitas energi terbesar Australia.

        Iris bukan satu-satunya perusahaan pertambangan Bitcoin yang mengejar daftar di bursa di tengah tingginya kapitalisasi pasar. Pada Februari, perusahaan pertambangan Bitcoin Eropa, Northern Data juga mempertimbangkan IPO 500 juta dolar AS (sekitar Rp7,1 triliun) dengan dukungan raksasa investasi Swiss Credit Suisse.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Tanayastri Dini Isna
        Editor: Tanayastri Dini Isna

        Bagikan Artikel: