Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Jika Omongan Denny Terjadi: Gerindra Bisa Ketularan Demokrat, Hati-Hati Pak Prabowo..Hati-Hati

        Jika Omongan Denny Terjadi: Gerindra Bisa Ketularan Demokrat, Hati-Hati Pak Prabowo..Hati-Hati Kredit Foto: Instagram/Denny Siregar
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pegiat media sosial Denny Siregar ikut menyoroti kisruh di internal Partai Demokrat baru-baru ini. Ia pun menduga jika Partai Gerindra Pimpinan Prabowo Subianto akan mengalami hal serupa.

        Menurut dia, Partai Demokrat saat ini berbeda dengan yang dulu. Sebab, partai yang terbentuk pada tahun 2001 dulunya sangat demokratis, namun sekarang menjadi partai dinasti. Baca Juga: Pak Moel, Kamu Tega! SBY Kesel Banget Anaknya Dibuang dari Demokrat, Sampai Bawa-Bawa...

        Hal tersebut menyusul dengan pengangkatan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Ketua Umum Demokrat menggantikan ayahnya, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Selain itu, anak SBY lainnya, Edhie Baskorot alias Ibas juga memperoleh jabatan Wakil Ketua Umum.

        “Model seperti Partai Demokrat ini bisa jadi kelak menular ke Partai Gerindra. Awalnya partai demokratis, terus lama-lama jadi partai dinasti,” cuitnya dalam akun Twitternya @DennySiregar7, seperti dikihat, Sabtu (6/3/2021). Baca Juga: Para Deklarator Sepakat: Tanpa Peran SBY, Tak Mungkin Ada Partai Demokrat

        Lanjutnya, ia juga menuding petinggi Demokrat masih bisa hidup karena asupan dana dari para kader.

        “Kerabat pegang jabatan sana sini. Hidup dari uang dari para kadernya,” tuturnya.

        Sambungnya, pada kejayaannya, Partai Demokrat tak ribut seperti sekarang. “Pas udah menciut, baru mbrusut,” sindirnya.

        Sebelumnya, Pimpinan sidang Jhonny Allen membacakan hasil KLB di Sibolangit, Kabupaten Deliserdang, Jumat (5/3).

        "Menimbang dan seterusnya, memperhatikan dan seterusnya, menetapkan Jenderal (Purn) DR Moeldoko sebagai Ketua Umum DPP Demokrat hasil kongres luar biasa periode 2021-2025," katanya.

        SBY dan AHY Protes

        Sebagaimana diketahui, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan dirinya telah bersalah lantaran pernah memberikan kepercayaan kepada Kepala Staf Kepresiden (KSP) Moeldoko.

        Hal ini dikatakan terkait keputusan Moeldoko menerima pengukuhan Ketua Umum Demokrat versi KLB.

        "Hari ini sejarah telah mengabadikan apa yang terjadi di negara kita, memang banyak yang tercengang dan tidak percaya bahwa KSP Moeldoko bersengkongkol, tega, dan dengan darah dingin melakukan kudeta," kata SBY dalam konferensi pers di Puri Cikeas, Jumat (5/3/2021) malam.  

        Menurut AHY, KLB yang menetapkan Moeldoko menjadi ketua umum adalah perbuatan ilegal dan melecehkan.

        “Orang yang telah berada di tempat lain, di partai lain, kemudian bukan anggota Demokrat yang tidak punya KTA terus langsung diakui jadi anggota, bahkan kemudian bisa calonkan diri atau diminta ketua umum tentu ini melecehkan,” kata AHY, Jumat sore.

        Lanjutnya, AHY pun memberikan sindiran kepada Moeldoko yang sempat membantah akan melakukan kudeta di Partai Demokrat

        “Terkait dengan keterlibatan KSP Moeldoko, yang selama ini selalu mengelak, kini terang benderang,” kata AHY.

        “Jadi sekali lagi saya katakan bahwa apa yang ia sampaikan selama ini ia pungkiri sendiri melalui kejadian menjadi Ketua Umum Demokrat abal-abal versi KLB ilegal,” tukasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: