Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Jadi Hartu Karun Digital, Cuitan Pertama di Twitter Dibanderol Miliaran Rupiah

        Jadi Hartu Karun Digital, Cuitan Pertama di Twitter Dibanderol Miliaran Rupiah Kredit Foto: Pixabay
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pada Maret 2006, Jack Dorsey menuliskan "just setting up my twttr". Kini, cuitan tersebut dianggap sebagai harta karun digital dan dilelang.

        Dikutip dari Reuters, Sabtu (6/3/2021), sang pimpinan Twitter mendaftarkan cuitan tersebut, yang merupakan cuitan pertama di Twitter, sebagai tanda mata yang tidak bisa dipertukarkan atau non-fungible tokens (NFTs).

        Unggahan tersebut sudah dilego di situs Valuables by Cent sejak Desember tahun lalu, namun, baru populer ketika Dorsey mencuitkan tautan ke situs tersebut pada Jumat, waktu setempat.

        Baca Juga: Demi Tambah Cuan, Twitter Mau Rilis 2 Fitur Baru: Super Follow dan Spaces!

        Reuters menuliskan dalam hitungan menit, cuitan pertama di dunia tersebut mendapatkan penawaran tertinggi 88.888,88 dolar Amerika Serikat.

        Sementara per hari ini, Sabtu, tawaran tertinggi sudah menembus angka 100.000 dolar AS atau Rp 1.439.915.000. Cuitan tersebut diperkirakan bernilai mahal karena merupakan salah satu cuitan terpopuler di platform Twitter.

        Baca Juga: Fintech Bos Twitter Beli Bitcoin Rp2,3 Triliun, Eh Harganya Langsung Amblas Merosot Tajam!

        NFT merupakan berkas digital yang berfungsi sebagai tanda tangan digital untuk menyatakan kepemilikan foto, video dan berkas dalam jaringan lainnya.

        Situs Valuables diluncurkan tiga bulan yang lalu, mereka membandingkan membeli cuitan sama seperti membeli kartu baseball yang ditandatangani sang atlet. "Hanya ada satu versi cuitan tersebut dan jika kreator setuju menjualnya, anda bisa memilikinya selamanya," kata Valuables.

        Pembeli cuitan tersebut akan mendapatkan sertifikat yang dilengkapi tanda tangan digital, menggunakan kriptografi yang akan memuat metadata cuitan asli. Cuitan yang sudah terjual tetap akan berada di website Twitter. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Annisa Nurfitri

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: