Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ngenes! Kerajaan Inggris Bersikap Rasis ke Anak Meghan Markle, Ogah Beri Gelar hingga...

        Ngenes! Kerajaan Inggris Bersikap Rasis ke Anak Meghan Markle, Ogah Beri Gelar hingga... Kredit Foto: Antara/REUTERS/Hannah McKay
        Warta Ekonomi, London -

        Meghan, istri Pangeran Harry, mengatakan keluarga Kerajaan Inggris menolak menjadikan putranya; Archie, sebagai pangeran. Alasannya, karena ada kekhawatiran warna kulit anaknya gelap sejak lahir.

        Menurutnya, penolakan itu terjadi saat anaknya masih dalam kandungan dan belum diketahui pasti jenis kelaminnya.

        Baca Juga: Pangeran Philip Masih Dirawat karena Infeksi, Begini Kata Istana Buckingham

        "Mereka tidak ingin dia menjadi pangeran atau putri, tidak tahu apa jenis kelaminnya, yang akan berbeda dari protokol, dan bahwa dia tidak akan menerima keamanan," kata Meghan dalam sebuah wawancara dengan Oprah Winfrey yang disiarkan di CBS pada hari Minggu, yang dilansir Reuters, Senin (8/3/2021).

        "Pada bulan-bulan ketika saya hamil, sekitar waktu yang sama, jadi kami memiliki percakapan bersama; 'Anda tidak akan diberikan keamanan', tidak akan diberi gelar dan juga kekhawatiran serta percakapan tentang seberapa gelap kulitnya saat dia lahir," papar Megan.

        Ditanya dengan siapa percakapan itu, Meghan enggan membeberkannya; "Saya pikir itu akan sangat merusak mereka," ujarnya.

        Meghan, yang Ibunya berkulit hitam dan ayahnya berkulit putih, mengatakan bahwa dia naif sebelum menikah dengan keluarga Kerajaan Inggris pada tahun 2018. Dia bahkan memiliki pikiran untuk bunuh diri dan mempertimbangkan untuk menyakiti diri sendiri setelah meminta bantuan tetapi tidak mendapatkan apa-apa.

        Ditanya apakah dia diam atau telah dibungkam, dia menjawab: "Yang terakhir."

        Wawancara yang sangat dinanti-nantikan ini diatur untuk mengintensifkan pertengkaran sengit antara Meghan-Harry dengan Kerajaan Inggris.

        Pasangan itu telah mengundurkan diri dari tugas kerajaan mereka dan memulai hidup baru di Amerika Serikat.

        Harry mengatakan dia pergi karena kurangnya pemahaman dan karena dia khawatir sejarah akan terulang kembali—merujuk pada kematian Ibunya, Diana, pada tahun 1997.

        Dia mengatakan dia tidak "membutakan" neneknya, Ratu Elizabeth II, karena dia terlalu menghormatinya, meskipun Ayahnya; Pangeran Charles, telah berhenti menerima teleponnya.

        "Saya sudah tiga kali bercakap-cakap dengan Nenek saya, dan dua percakapan dengan Ayah saya sebelum dia berhenti menerima telepon saya. Lalu dia berkata, bisakah Anda menuliskan semua ini?" kata Harry.

        Para pengkritik mereka mengatakan pasangan itu menginginkan posisi glamor mereka tanpa dedikasi atau pengawasan yang dibawanya.

        Bagi pendukung mereka, perlakuan mereka menunjukkan bagaimana sebuah institusi Inggris yang sudah ketinggalan zaman menyerang seorang wanita birasial modern, dengan nada rasialisme.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: