Khawatir Varian Baru Covid-19, Satgas: Jangan Tunda Vaksinasi Karena Masih Efektif
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan agar masyarakat disarankan tidak menunda vaksinasi atas dasar kekhawatiran varian baru yang muncul. Sebelumnya, pemerintah mengumumkan adanya strain B117 Covid-19 di Indonesia berjumlah enam kasus.
"Layaknya berperang, kita harus memanfaatkan senjata yang ada untuk dapat menang," Wiku dalam keterangan pers perkembangan penanganan Covid-19 di Graha BNPB, Selasa (9/3/2021) yang juga disiarkan secara daring.
Baca Juga: Kabar Baik Covid-19, Indonesia Sumbang Penurunan Kasus Aktif di Dunia
Munculnya varian baru virus Covid-19 menurut Wiku diyakini tidak akan mempengaruhi efektifitas vaksin yang diberikan kepada masyarakat. Karena jika salah satu vaksin yang ada terbukti kurang efektif terhadap 1 atau lebih varian, maka hal itu akan menjadi dasar perbaikan komposisi vaksin untuk melindungi dari varian tersebut secara spesifik.
Mengenai kemunculan varian baru, dijelaskan Wiku, adalah proses semua virus termasuk Sars-Cov2 memperbanyak diri. Saat menggandakan diri terkadang terjadi sedikit perubahan yang sangat normal.
"Perubahan-perubahan inilah yang disebut mutasi. Sedangkan virus dengan satu atau lebih mutasi disebut varian dari virus aslinya. Dan ketika virus menyebar luas di populasi dan menyebabkan angka kasus yang tinggi, maka kemungkinan virus bermutasi juga meningkat," katanya.
Dan sebagian besar mutasi virus tidak terlalu besar pengaruhnya terhadap kemampuan virus menyebabkan infeksi atau penyakit. Namun, berdasarkan lokasi perubahan pada material genetik virus, maka sangat mungkin mempengaruhi sifat virus seperti sifat penularannya. Bisa kurang atau lebih cepat menular atau besar keparahan yang ditimbulkan.
Untuk itu vaksin Covid-19 yang sedang dalam pengembangan atau sudah disetujui diharapkan dapat memberikan setidaknya beberapa proteksi untuk melawan varian virus baru. Karena pada prinsipnya vaksin Covid-19 dalam pengembangannya memperhatikan respon imun yang luas dan mempertimbangkan berbagai antibodi dan sel.
"Oleh karena itu, perubahan atau mutasi pada virus tidak membuat vaksin menjadi tidak efektif sama sekali," tegas Wiku.
Menurut Wiku, pemerintah juga akan berupaya melakukan percepatan vaksinasi di Indonesia, dan juga memprioritaskan kelompok yang rentan untuk menekan laju penularan dan kemunculan varian baru.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait: