Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Timnya Anies Belain AHY, Telak! Langsung Ditelanjangi Dewi: Manusia Ini Dari Dulu Benci Jokowi

        Timnya Anies Belain AHY, Telak! Langsung Ditelanjangi Dewi: Manusia Ini Dari Dulu Benci Jokowi Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Politisi PDI Perjuangan Dewi Tanjung menyoroti soal anggota Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) di bawah Gubernur Anies Baswedan,Bambang Widjojanto (BW) yang resmi ditunjuk menjadi pengacara Partai Demokrat kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

        Diketahui, AHY yang diwakili BW, langsung menggugat para mantan kader partai berlambang Mercy, seperti Darmizal dan Jhoni Allen Marbun ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.  Baca Juga: Kubu AHY Pakai Jasa BW, Dengar Nih Bocoran dari Ruhut: Moeldoko Akan Disahkan Jadi Ketum

        Terkait itu, Dewi pun menuding jika BW sebenarnya sudah membenci Presiden Joko Widodo (Jokowi) sejak dulu

        Hal tersebut dikatakan terkait pernyataan BW yang menyebut jika demokrasi brutal di era kepemimpinan Presiden Jokowi.  Baca Juga: AHY Dikudeta Moeldoko, Bambang Widjojanto Teriakkan Demokrasi

        "Oh si Bambang Widjojanto ini toh yang jadi Laywernya AHY Demokrat. Manusia ini sih dari dulu memang Benci Jokowi," cuitnya, dalam akun Twitternya, seperti dikutip, Senin (15/3/2021).

        Lanjutnya, ia pun juga meragukan Bambang Bambang Widjojanto bisa menang dalan kekisruhan yang terjadi di Partai Demokrat ini.

        Menurut dia, kecil kemungkinan BW yang juga mantan petinggi KPK bisa menang melawan kebenaran.

        "Kita lihat saja apakah manusia ini mampu melawan kebenaran," tegasnya.

        Sebagaimana diketahui, Kuasa hukum Partai Demokrat yang tergabung dalam Tim Pembela Demokrasi, Bambang Widjojanto (BW), mengatakan, pengambilalihan paksa kepemimpinan partai berlogo bintang mercy itu telah menghancurkan demokrasi di Indonesia.

        Dirinya dan tim datang ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat untuk mengajukan gugatan perbuatan melawan hukum (PMH) terhadap 10 pihak. BW berharap pengadilan dapat menjadi benteng terakhir penegakkan demokrasi di Tanah Air. "Ada problem yang sangat mendasar sekali. Demokrasi dihancurleburkan, diluluhlantakkan," ujar BW di PN Jakarta Pusat, Jumat (12/3/2021).

        BW menilai pengambilalihan paksa Partai Demokrat dengan melibatkan aktor oknum kekuasaan adalah ancaman demokrasi. Karena itulah, BW ikut menangani perkara ini. "Saya merasa ada masalah fundamental yang ada di bangsa ini. Kalau orpol yang diakui secara sah saja bisa diobok-obok secara brutal maka negara kita sedang terancam," jelas dia.

        BW menambahkan, penyelenggaraan KLB di Deli Serdang oleh segelintir orang yang sudah dipecat adalah tindakan penyerangan terhadap negara, kekuasaan dan pemerintahan yang sah.

        "Tadi ada juga yang menarik disampaikan, dasar konstitusi partai juga diinjak-injak, kalau ini diakomodasi, difasilitasi tindakan seperti ini bukan hanya sekadar abal-abal, tapi brutalitas demokratik yang terjadi di negara ini pada periode kepemimpinan Pak Jokowi. Mudah-mudahan ini bisa diatasi," tuturnya.

        Menurut BW, apa yang terjadi saat ini tidak main-main. "Jadi ini tidak main-main, kalau orang-orang seperti ini difasilitasi dan diberi tempat, maka sebuah partai akan dihancurkan dengan cara ini, dan itu mengancam, bukan hanya partai tapi juga seluruh sendi kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara ini. Apalagi ada representasi pak Moeldoko yang posisinya sangat strategis sebagai KSP, simbol negara ada di situ," tutup BW.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: