Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kata Ilmuwan WHO Tanggapi Vaksin Covid-19 AstraZeneca

        Kata Ilmuwan WHO Tanggapi Vaksin Covid-19 AstraZeneca Kredit Foto: Reuters
        Warta Ekonomi, Washington -

        Kepala Ilmuwan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Dr Soumya Swaminathan mengatakan, masih belum jelas apakah vaksin Astrazeneca menyebabkan pembekuan darah atau tidak. Hal ini dia tuturkan menyusul laporan efek samping vaksin yang menimbulkan penggumpalan darah pada orang setelah disuntik.

        Menurutnya, efek samping yang dilaporkan setelah vaksinasi harus dilihat dalam konteks kejadian yang terjadi secara alami pada populasi.

        Baca Juga: Usai Divaksin AstraZeneca Warga Italia Meninggal Dunia

        "Hanya karena dilaporkan setelah vaksinasi tidak berarti bahwa itu karena vaksinasi. Itu bisa sama sekali tidak berhubungan," ujarnya seperti dikutip laman Forbes, Selasa (16/3/2021).

        Sementara itu, Amerika Serikat (AS) dilaporkan oleh New York Times sudah membeli 30 juta jumlah dosis vaksin Astrazeneca. Namun demikian, vaksin tersebut belum disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA) AS dan masih menjalani uji klinis fase ketiga.

        Sejumlah negara telah menangguhkan penggunaan vaksin Astrazeneca merujuk pada efek samping yang dikabarkan membuat perempuan Denmark meninggal usai divaksin.

        Negara terakhir hingga Minggu (14/3/2021) waktu setempat yang menangguhkan vaksin Astrazeneca, ialah Belanda. Pemerintah Belanda mengumumkan, penggunaan vaksin Covid-19 imunisasi dari Astrazeneca ditangguhkan setidaknya hingga 29 Maret sebagai tindakan pencegahan.

        Menteri Kesehatan Belanda Hugo de Jonge mengatakan, meskipun tidak ada kasus pembekuan darah yang dilaporkan di Belanda, belum ada bukti adanya hubungan langsung antara vaksin dan pembekuan darah.

        "Kami tidak bisa membiarkan keraguan tentang vaksin," tuturnya.

        Irlandia juga untuk sementara menangguhkan penggunaan suntikan imunisasi menyusul laporan dari Norwegia. Irlandia mencatat bahwa langkah tersebut adalah tindakan pencegahan karena tidak ada hubungan langsung yang telah dibuat antara vaksin dan efek samping.

        Sementara itu, Astrazeneca mengatakan, telah meninjau data keamanan lebih dari 17 juta orang yang divaksinasi di Uni Eropa dan Inggris.

        Dalam tinjauannya itu pihaknya tidak menemukan bukti peningkatan risiko emboli paru, trombosis vena dalam atau trombositopenia, dalam usia tertentu, kelompok, jenis kelamin, kelompok atau di negara tertentu.

        Selain Belanda dan Irlandia, Denmark, Norwegia, Islandia, dan Thailand juga telah menghentikan sementara peluncuran vaksin. Austria telah berhenti menggunakan serangkaian suntikan tertentu.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: