Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dukung PSR, BPDPKS dan Apkasindo Gelar ToT untuk Petani Sawit Banten

        Dukung PSR, BPDPKS dan Apkasindo Gelar ToT untuk Petani Sawit Banten Kredit Foto: Antara/Aswaddy Hamid
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) dan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) bekerja sama meningkatkan kapasitas dan penguatan kelembagaan petani sawit di Banten melalui pelatihan yang berkonsep Training of Trainer (ToT).

        Langkah ini ditujukan untuk mendukung percepatan program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) seluas 180 ribu hektare per tahun. Kegiatan pelatihan ini berlangsung selama tiga hari: 16–18 Maret 2021. Ketua DPW Apkasindo Banten, H. Wawan Jaro, mengatakan bahwa program peremajaan sawit rakyat sangat dinantikan 12 ribu petani sawit yang berada di Banten dan Lebak.

        Baca Juga: Dorong UKM Batik, BPPT: Minyak Sawit Berpotensi sebagai Malam Batik

        "Banten merupakan provinsi yang paling rendah harga TBS petani dibandingkan daerah lain. Kalau di Riau harga sudah Rp2.400 per kilogram, di sini petani hanya memperoleh Rp1.200 per kilogram. Selain itu, kami harapkan peremajaan dapat meningkat di tahun ini," ujar Wawan.

        Direktur Penghimpunan Dana BPDPKS, Sunari, menyatakan bahwa pihaknya sangat mendukung pelaksanaan PSR di Banten dalam rangka membantu peningkatan kesejahteraan petani dan juga produktivitas kebun. Dana hibah PSR yang disalurkan senilai Rp30 juta per hektare dan akan diberikan kepada petani sesuai regulasi dan aturan teknis dari pemerintah.

        "BPDPKS menggandeng semua pihak supaya PSR berjalan, termasuk dengan Apkasindo. Program ini kerja bersama," urai Sunari.

        Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten, Agus Tauchid, menjelaskan, Provinsi Banten merupakan satu-satunya provinsi di Pulau Jawa yang memiliki areal tanam sawit yang sejak tahun 1986 mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Luas perkebunan kelapa sawit di Provinsi Banten mencapai 18.099 hektare, meliputi Perkebunan Rakyat 6.886 hektare (38,7 persen), Perkebunan Besar Negara 9.604 hektare (53,06 persen), dan Perkebunan Besar Swasta 2.149 hektare (11,87 persen).

        "Dalam kesempatan ini, program kelapa sawit rakyat diharapkan dapat menjadi momentum yang baik untuk memacu konektivitas pengembangan usaha perkebunan," harapnya.

        Pada tahun 2021, Pemerintah Provinsi Banten menargetkan PSR seluas 1.000 hektare dengan prioritas daerah adalah Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak. "Program Sawit Rakyat menjadi peluang untuk semua khususnya petani/pekebun dalam meningkatkan kesejahteraan dan penghasilannya, terutama dengan pola integrasi ternak dan diversifikasi tanaman pangan dan hortikultura," ucap Agus.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ellisa Agri Elfadina
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: