Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mendorong para pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) untuk memanfaatkan hasil riset, terutama minyak kelapa sawit sebagai bahan baku industri khususnya industri batik. Dorongan ini diberikan BPPT yang didukung oleh BPDPKS melalui sosialisasi dan workshop terkait penggunaan malam berbahan turunan minyak sawit pada UKM batik pada Selasa (16/3/2021).
Direktur Pusat Teknologi Agroindustri BPPT, Arief Arianto, mengatakan bahwa hasil riset yang digunakan dalam malam batik merupakan turunan kelapa sawit berupa Bio Parafin Substitue (Bio-Pas) yang ditujukan untuk menggantikan parafin yang biasa digunakan dalam industri batik.
Baca Juga: Penuhi Hak-Hak Perempuan di Sektor Sawit, Gapki akan Luncurkan Panduan Praktis
Lebih lanjut Arief menjelaskan, penggantian parafin berbasis minyak bumi (petroleum) dengan bahan yang bersumber dari produk terbarukan sangat penting dilakukan, mengingat keberlangsungan produksi batik membutuhkan penyediaan sumber daya yang berkelanjutan. Salah satu potensi yang dapat menjadi sumber bahan pengganti parafin minyak bumi adalah kelapa sawit.
"Minyak sawit memiliki fraksi padat stearin yang saat ini umumnya dipisahkan dalam industri refinery fraksinasi yang berpotensi untuk digunakan sebagai bahan baku untuk produk pengganti parafin," jelasnya.
Kendati demikian, lemak padat sawit tersebut masih memerlukan berbagai tahapan proses modifikasi struktur molekul untuk dapat kompatibel dengan komponen-komponen penyusun formula malam batik lainnya sehingga diperoleh karakteristik formula malam batik yang tepat.
"Keunggulan malam batik dari minyak sawit ini mampu menjadi perintang warna yang bagus: tidak terdapat rembesan warna yang masuk di tapak canting dan hasil pewarnaan yang dihasilkan tajam dan cerah," ujarnya.
Dikatakan Arief, keberhasilan formulasi tersebut akan memberi peluang bagi kemandirian dan jaminan penyediaan bahan baku bagi industri batik dalam jangka panjang. "Salah satu keunggulan produk ini tidak hanya menggantikan parafin basis minyak bumi, tapi juga bisa mengurangi beberapa komponen dalam pembuatan malam yang diharapkan bisa mengurangi harga malam batik," harapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Puri Mei Setyaningrum