Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Edhy Prabowo Beli Barang-barang Mewah dari Hasil Suap Benur Lobster?

        Edhy Prabowo Beli Barang-barang Mewah dari Hasil Suap Benur Lobster? Kredit Foto: Https://news.kkp.go.id
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Edhy Prabowo membantah pembelian sejumlah barang mewah maupun pengiriman uang ke orang tuanya berasal dari suap terkait ekspor benih lobster.

        "Untuk transfer ke orang tua saudara setiap bulan Rp20 juta?" tanya jaksa KPK.

        "Tidak pernah memerintahkan Amiril untuk mengirim uang ke ibu saya, saya yang kirim uang, tapi ibu saya biasa berkomunikasi dengan Amiril, jadi mungkin ibu saya menghubungi Amiril, tapi saya saya tidak pernah minta Amiril kirim uang hasil suap ke keluarga saya," kata Edhy Prabowo melalui sambungan "video conference", di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Rabu.

        Amiril Mukminin adalah sekretaris pribadi Edhy Prabowo yang bertugas mengelola keuangan Edhy sejak 2014.

        "Untuk pembelian 8 unit sepeda yang disimpan di Widya Candra?" tanya jaksa KPK.

        "Itu inisiatif Safri, dan sepedanya sudah disita" jawab Edhy.

        Safri adalah stas khusus Edhy Prabowo saat masih menjabat sebagai Menteri KP.

        "Jam tangan merek Jacob & Co?" tanya jaksa.

        "Betul saya perintahkan Amiril untuk mencari jam tangan, bisa Rolex atau Jacob & Co, saya minta salah satu," ujar Edhy.

        "Uangnya dari mana?" tanya jaksa.

        "Uang yang saya miliki yang dikelola Amiril," jawab Edhy.

        "Apakah Amiril mengatakan itu adalah uang dari keuntungan Amri dan Achmad Bachtiar di PT ACK?" tanya jaksa.

        "Tidak tahu, yang saya tahu itu dari uang di Amiril yang saya perintahkan untuk dibayarkan," jawab Edhy.

        "Pernah terima uang 77 ribu dolar AS dari Amiril yang berasal dari Pak Suharjito?" tanya jaksa.

        "Tidak tahu dan tidak pernah terima," jawab Edhy.

        "Terima kartu debit Emerald atas nama Ainul Faqih yang berasal dari Amiril?" tanya jaksa.

        "Pernah saya terima waktu itu, karena saya minta Amiril untuk mencarikan kartu kredit apa saja supaya bisa belanja di Amerika Serikat, tapi karena waktunya tidak ada maka Amiril meminjamkan kartu itu, saya tanya ini uang siapa, dijawab 'uang bapak' ya sudah saya pakai," ungkap Edhy.

        Amiril, menurut Edhy, mengatakan isi kartu tersebut adalah hingga Rp1 miliar.

        Edhy menyampaikan hal tersebut saat menjadi saksi untuk terdakwa Direktur PT Dua Putera Perkasa Pratama (DPPP) Suharjito yang didakwa memberikan suap senilai total Rp2,146 miliar yang terdiri dari 103 ribu dolar AS (sekitar Rp1,44 miliar) dan Rp706.055.440 kepada Edhy Prabowo. Ia pun masih ditahan di rutan Gedung Merah Putih KPK.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: