Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Siapkan Ratusan Miliar, Perusahaan Investasi Sandiaga Mau Rebut Balik Saham yang Dikuasai Masyarakat

        Siapkan Ratusan Miliar, Perusahaan Investasi Sandiaga Mau Rebut Balik Saham yang Dikuasai Masyarakat Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Perusahaan investasi milik Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno yakni, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) bertekad untuk membeli kembali (buyback) saham yang dimiliki masyarakat.

        Perseroan menegasakan bahwa jumlah saham yang akan dibeli kembali oleh perseroan mencapai sebanyak 0,922% dari modal disetor atau maksimum sebanyak 25 juta lembar saham.

        “Untuk menunjang pelaksanaan pembelian kembali saham, perseroan akan menyiapkan dana sekitar Rp150 miliar. Dana ini sudah termasuk untuk biaya perantara pedagang efek dan juga biaya lainnya,” kata Manajemen Saratoga dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia, di Jakarta, Senin (22/3/2021).

        Baca Juga: What! Dua Perusahaan Milik Bang Sandiaga Jadi Buruan Asing

        Manajemen menuturkan bila buyback saham ini dilakukan sehubungan dengan pelaksanaan program insentif jangka panjang kepada karyawan perseroan. Selain itu juga perseroan memandang bahwa harga sahamnya saat ini belum mencerminkan nilai/kinerja yang sesungguhnya.

        “Pembelian kembali saham rencananya akan dilakukan baik melalui Bursa maupun di luar Bursa,” tambah Manajemen.

        Baca Juga: Elektabilitas Sandiaga Uno Turun Digeser oleh Risma dan AHY

        Perseroan pun telah menunjuk PT Indo Premier Sekuritas sebagai Anggota Bursa (AB) yang akan membantu untuk melaksanakan pembelian kembali saham perseroan melalui Bursa.

        Nantinya, saham yang diperoleh dari hasil buyback akan disimpan sebagai saham treasuri untuk jangka waktu tidak lebih dari 3 tahun.

        “Untuk merealisasikan rencana pelaksanaan buyback saham ini, perseroan akan meminta persetujuan pemegang sahamnya terlebih dahulu melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada April mendatang.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: