Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Tak Terima Pilih AHY Disebut Dinasti Politik, Demokrat Sebut 'Tokoh Layak Jual'

        Tak Terima Pilih AHY Disebut Dinasti Politik, Demokrat Sebut 'Tokoh Layak Jual' Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ketua DPP Partai Demokrat Bidang Politik dan Pemerintahan Umar Arsal membantah partai politik yang dipimpin Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono itu merupakan dinasti politik. Umar Arsal juga menampik tidak demokratisnya Kongres Partai Demokrat 2020 kemarin dengan terpilihnya AHY sebagai ketua umum.

        "Siapa bilang politik dinasti? Toh, semua diserahkan secara demokratis siapa saja yang mau mencalonkan terbuka. Sampai akhir pendaftaran hanya AHY yang ikut dalam kontestan Ketum," kata dia dalam keterangan pers di Jakarta, Minggu (21/3/2021).

        Baca Juga: Akhirnya, Yang Belain Mas AHY Makin Banyak: Yang Bilang Demokrat Politik Dinasti, Harus Dirukyah

        Dia mengatakan terlalu berlebihan dan mengada-ngada menyebut kongres 2020 yang mengukuhkan AHY sebagai ketua umum sebagai cara yang tidak demokratis. "Ya saya anggap itu ocehan segelintir orang yang berambisi merebut Partai Demorkat," kata dia.

        Dia menjelaskan, terpilihnya AHY karena keinginan kader di berbagai daerah. Menurutnya, setelah SBY sebagai tokoh yang layak dijual karena popularitas, Partai Demokrat butuh sosok kembali, yaitu AHY. Karena itu, bagi Umar hal yang wajar bilamana di Partai Demokrat butuh sosok yang layak dijual.

        "Beli sesuatu saja butuh 'marketing' yang andal agar penjualan laris. Jadi, Partai Demokrat melakukan yang sama. Bayangkan di partai itu tidak hanya program partai yang jual dan juga ketokohan atau figur, dan AHY layak untuk para kader," ucapnya.

        Kemudian, menurut dia bila melihat ketokohan DNA kematangan, kader tentunya pasti memilih AHY dibandingkan dengan dengan Marzuki Alie, Jonny Allen, Max Sopacua, dan Moeldoko. "Maaf Marzuki Alie saja waktu pemilihan gagal, Max sudah tidak jelas pindah-pindah partai, begitu juga Moeldoko tahu-tahu di Partai Demokrat, yang saya tahu dia juga di Hanura," katanya.

        Umar juga menyinggung soal AHY disebut bau kencur oleh Ruhut Sitompul. Politisi asal Kendari Sulawesi Tenggara itu mengatakan bahwa AHY sosok yang lebih bermoral dan bermartabat ketimbang rekannya itu.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: