- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Bikin Ngiler! Untung Diagnos Laboratorium Melesat Ratusan Persen di Kala Pandemi
PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk (DGNS) mencatatkan kinerja yang baik di sepanjang tahun 2020. Terlihat dari pertumbuhan laba bersih Perseroan yang fantastik mencapai 468% menjadi Rp52 miliar.Hal tersebut didoroang oleh peningkatan pendapatan bersih pada tahun lalu sebesar 256,8% menjadi Rp183 miliar.
Direktur Utama Perusahaan DGNS,Mesha Rizal Sini mengungkapkan bahwa pada kondisi pandemi Covid-19 perseroan meluncurkan produk Biomolecular untuk membantu pemerintah dalam mendorong percepatan pemeriksaan dan skrining penyakit korona berupa pemeriksaan Polymerase Chain Reactions (PCR).
"Peluncuran produk biomolecular sebagai jawaban perseroan terhadap merebaknya Covid-19 di Indonesia. Varian produk biomolecular tersebut bervariasi mulai dari pemeriksaan PCR dan TCM (Test Cepat Molecular), Rapid Antibody (Eclia/ICT), Rapid Antigen yang merupakan rangkain pemeriksaan untuk mendeteksi penyakit Covid-19," ungkapnya, dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa (23/3/2021).
Baca Juga: Perang Cuan Dua Perusahaan Konglomerat Salim Sang Produsen Indomie: Wah Parah Sih!
Sementara itu, pada periode April-Deaember 2020, kata dia, DGNS berhasil melaksanakan sebanyak 148.577 pemeriksaan PCR. Selama 2020, perseroan berhasil membangun dua cabang baru, yaitu cabang Denpasar dan cabang Padang. Masing-masing cabang menyumbang sebesar 6,6 persen dan 0,5 persen terhadap total pendapatan di 2020.
Lebih lanjut Ia pun menuturkan juga membangun beberapa outlet yang di beberapa kota-kota strategis, seperti Diagnos RS Graha Bakti Medika, Diagnos RS Edelweiss, Diagnos Klinik SOS Renon Denpasar, Diagnos Klinik Primecare Panglima Polim dan Diagnos BIP Clinic Batam.
Baca Juga: Dari Ratusan Miliar, Untung PP Properti Hanya Tersisa Puluhan Triliunan Aja
Fanfan mengatakan, pada Mei 2020 perseroan meluncurkan layanan homecare yang mampu menyumbang 5,7 persen terhadap total pendapatan pada Tahun Buku 2020. Dia menyebutkan, DGNS juga telah melakukan perjanjian pemeriksaan rujukan pada sejumlah perusahaan layanan kesehatan, seperti Mayoclinic di Amerika Serikat, Prenetics di Hong Kong dan Rumah Sakit Pantai di Malaysia.
"Masing-masing rumah sakit kelas dunia tersebut berhasil melengkapi layanan-layanan kesehatan yang dimiliki perseroan untuk kebutuhan pelayanan pemeriksaan penyakit-penyakit kronis yang perawatannya tidak lumrah dilakukan di Indonesia," tutur Fanfan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: