Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Hadapi Konferwil NU DKI, Ustaz Yusuf Mansur Doakan Gus Jazil

        Hadapi Konferwil NU DKI, Ustaz Yusuf Mansur Doakan Gus Jazil Kredit Foto: Humas MPR
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Penceramah kondang Ustaz Yusuf Mansur ikut mendoakan agar langkah Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid (Gus Jazil) yang bakal maju sebagai calon ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta pada Konferensi Wilayah (Konferwil), 2 April 2021 mendatang, diberikan kemudahan.

        "Kita doain hajatnya tuan rumah (Gus Jazil) mudah-mudahan qobul. Insyaallah dikasih barokah. PBNU Pusat sampai bawah menjadi lembaga yang sangat kuat di planet bumi ini. Jangan lupa, pilih Pak Jazilul Fawaid, sama pilih saya, cocok. Udahlah insyaallah mudah-mudahan hasil," ujar Yusuf Mansur saat menyampaikan tausiah dalam acara Lailatul Ijtima' dan Doa Bersama dengan tajuk "Menyongsong Satu Abad NU" di rumah dinas Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid, kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Kamis malam (25/3/2021).

        Dalam tausiahnya, Pengasuh Pondok Pesantren Da,arul Quran itu juga mengingatkan para pengurus NU yang hadir agar selalu meminta secara istiqamah tiga hal kepada Allah SWT. Pertama, meminta ilmu, kedua meminta agar dijadikan orang kaya, dan ketiga meminta berkuasa.

        Baca Juga: MPR Tak Pernah Tanggapi Serius Apalagi Agendakan Pembahasan Presiden 3 Periode

        "Jangan malu-malu. Benar-benar minta. Pagi, siang, sore, minta tiga hal yang banyak orang malu-malu. Satu minta ilmu, dua minta kaya, tiga minta berkuasa. Mau hidup senang kok nggak minta senang. Mau hidup kaya kok nggak minta kaya, tapi nggak mau miskin," katanya.

        Dikatakan Yusuf Mansur, apapun itu, terutama doa, ketika dilakukan terus menerus secara istiqamah pasti akan dikabulkan oleh Allah SWT. "Gua mau jadi Presiden. Asli, serius. Nggak main PWNU DKI. Nggak apa-apa Pak Presiden Jokowi 3 periode, setelah itu saya. Itu saya jadikan rutin," katanya.

        Acara Lailatul Ijtima' dan Doa Bersama tersebut juga dihadiri Ustaz Sholeh Mahmud (Solmed), Ustaz 'Pantun' Taufiqurahman, Ustaz Fikri Haikal Zainuddin MZ. Hadir pula sejumlah ketua Pengurus Cabang NU di DKI, pengurus Majelis Wakil Cabang (MWC) dan Pengurus Ranting NU.

        Sementara itu, Ustaz Solmed mengatakan bahwa di tengah kondisi yang serba sulit akibat pandemi ini, langkah yang harus dilakukan adalah dengan memohon atau berdoa kepada Allah SWT. Dia mencontohkan cerita Nabi Musa AS ketika menghadapi kesulitan saat dikejar Firaun dan bala tentaranya.

        Ketika dalam kondisi terjepit, di depannya laut dan di belakangnya pasukan Firaun maka beliau  memohon kepada Allah pertolongan. Sehingga, turun wahyu untuk memukulkan tongkatnya, dan atas izin Allah lautan terbelah menjadi jalan.

        "Kita berdoa kepada Allah semoga bangsa Indonesia mudah-mudahan 2021 dengan berkah Ramadhan yang sebentar lagi ini, pandemi Covid-19 segera hilang dari Tanah Air," katanya.

        Ustaz Solmed juga mengaku kagum dengan kebiasaan Nahdliyin yang sering menggelar pertemuan untuk berdoa bersama, membaca istigasah dan lainnya.

        Sementara itu, Gus Jazil mengucapkan rasa terima kasihnya kepada Ustaz Yusuf Mansur, Ustaz Solmed, Ustaz Taufiqurrahman, dan Ustaz Haikal Fikri MZ yang bersedia hadir untuk berbagi ilmu di acara Lailatul Ijtima' tersebut.

        "Terima kasih Ustaz Yusuf Mansur motivasinya untuk kita. Semakin semangat kita untuk membenahi diri kita, termasuk untuk menguatkan NU. Terima kasih atas kehadirannya. Saya nggak nyangka beliau bersedia hadir dan memberikan motivasi untuk kita. Ini jalan Tuhan. Berarti sahabat-sahabat semua ini adalah calon-calon pemimpin, calon orang berilmu, dan calon orang kaya," kata Gus Jazil menirukan ucapan Yusuf Mansur.

        Dikatakan Gus Jazil, Forum Lailatul Ijtima' merupakan forum yang sangat penting untuk menambah ilmu dan nasihat dari para ulama.

        Gus Jazil mengatakan, niatnya untuk maju sebagai calon ketua PWNU didasarkan atas rasa keterpanggilan untuk melakukan pembenahan NU di DKI Jakarta.

        ”NU DKI ini tempat pengabdian, bukan ladang berpolitik. Kalau berpolitik jangan gunakan NU karena ini sesuatu yang dilahirkan oleh para alim ulama, jadi sangat mulia,” ujar mantan Ketua Cabang PMII Jakarta Selatan ini.

        Ketua Ikatan Keluarga Alumni Institut Perguruan Tinggi Ilmu Alquran (PTIQ) Jakarta ini menuturkan, sebagai kader NU yang sejak muda aktif berkiprah baik di PMII, Ansor, maupun PBNU, dirinya sudah mendapatkan banyak berkah dari NU.  ”Saya ada keterpanggilan untuk ikut mengurus NU di DKI karena kalau di politik, saya sudah, dan itu berkah dari NU. Saya jadi DPR tiga periode, pernah di pimpinan Badan Anggaran, sekarang wakil ketua MPR,” katanya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: