Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Awas, Rusia Akui Tetap Akan Berkawan dengan Militer Myanmar

        Awas, Rusia Akui Tetap Akan Berkawan dengan Militer Myanmar Kredit Foto: Reuters/Thar Byaw
        Warta Ekonomi, Moskow -

        Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan negara itu dan Myanmar berniat untuk memperdalam kerja sama militer dan teknis militer mereka. Pernyataan ini muncul usai Wakil Menteri Pertahanan, Alexander Fomin, melakukan pembicaraan dengan Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Myanmar Min Aung Hlaing pada Jumat (26/3/2021).

        "Federasi Rusia berkomitmen pada strategi yang bertujuan untuk memperkuat hubungan antara kedua negara," kata Fomin dikutip dari kantor berita Rusia, Interfax.

        Baca Juga: Sang Bos Junta Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing Sebut Rusia Sebagai Teman Sejati

        Selama pembicaraan, menurut Kementerian Pertahan Rusia, para pihak secara positif menilai hubungan saling menguntungkan yang berkembang pesat di bidang militer.

        Atas kondisi itu, kedua negara menegaskan kembali niat untuk memanfaatkan potensi yang ada untuk memperdalam kerja sama militer dan militer-teknis dalam semangat kemitraan strategis.

        "Myanmar adalah sekutu dan mitra strategis yang dapat diandalkan untuk Federasi Rusia di Asia Tenggara dan kawasan Asia-Pasifik," kata kementerian itu mengutip pernyataan Fomin.

        Delegasi Rusia melakukan kunjungan kembali ke Myanmar menyusul kunjungan Panglima Angkatan Bersenjata negara itu ke Rusia pada 2020 untuk menghadiri Parade Kemenangan di Moskow.

        "Jenderal senior yang terhormat, tahun lalu Anda menghadiri parade kami, parade ulang tahun kami didedikasikan untuk peringatan 75 tahun kemenangan dalam Perang Patriotik Hebat. Dan kunjungan kami ini datang sebagai tanggapan atas kunjungan Anda. Dalam acara ini, kami dipersatukan oleh pertarungan rakyat kami melawan fasisme Hitler dan militerisme Jepang," kata Fomin.

        Seperti yang dilaporkan Interfax sebelumnya, Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu, mengunjungi Myanmar pada Januari tahun ini.

        Kudeta militer terjadi di Myanmar pada 1 Februari 2021, atas peristiwa itu kekuasaan di negara itu dialihkan kepada Panglima Angkatan Bersenjata Min Aung Hlaing.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: