Partai Demokrat kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menanggapi pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang, Moeldoko yang menyebut alasan ia menerima pinangan kader yang memintanya jadi Ketua Umum Demokrat.
Dalam pernyataan, Moeldoko bicara bahwa terdapat perpecahan ideologi di tubuh partai berlogo tiga berlian itu.
"Apa yang dimaksud perpecahan yang dimaksud oleh Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko? Justru kita bisa bertanya, apa ideologi yang dianut oleh KSP Moeldoko? Apa sifatnya memecah belah, melalui fitnah keji dan tak bertanggungjawab? Tolong dijawab," tanya AHY dalam konferensi persnya.
AHY justru kecewa karena selama ini Moeldoko cenderung diam menanggapi berbagai manuver yang dilancarkan oleh Jhoni Allen Marbun cs sebagai tokoh anti Cikeas.
"Kita pikir setelah 3 minggu tak bersuara, KSP Moeldoko akan mengeluarkan pernyataan yang bernas. Ia malah bohong lagi, bohong lagi dan menghasut. Ini bukan lah sesuatu baru, Moeldoko tak mempedulikan etika moral dan bangsa yang beradab, apalagi etika keprajurit dan keperwiraan," tandasnya.
AHY melanjutkan atas langkah-langkah Moeldoko, kader Demokrat justru mempertanyakan kapasitas Moeldoko sebagai pejabat tinggi negara.
"Bagaimana mungkin pejabat negara mengambil keputusan serampangan, gegabah, dan jauh dari akal sehat. AD/ART 2020 yang disahkan pemerintah mengamanatkan sahnya KLB 2/3 dari 34 ketua DPD," terangnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat