Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Waspada, Menlu Yordania Endus Tingkah Eks Putra Mahkota yang Bersekongkol sama Asing

        Waspada, Menlu Yordania Endus Tingkah Eks Putra Mahkota yang Bersekongkol sama Asing Kredit Foto: AAP
        Warta Ekonomi, Amman -

        Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi menuding mantan Putra Mahkota Yordania Hamzah bin Hussein berkonspirasi dengan elemen-elemen asing dalam suatu “rencana berbahaya” yang mengancam keamanan nasional.

        Safadi mengatakan kepada wartawan jika rencana itu telah terungkap “menjelang dilaksanakannya tindakan persekongkolan itu.”

        Baca Juga: Gawat! Eks Pejabat dan Anggota Kerajaan Ditangkap-tangkapi, Yordania Diancam Kudeta Besar

        “Jelas mereka menggerakkan hal itu mulai dari merancang dan merencanakan, hingga mengambil tindakan,” ujar Safadi.

        Dia menambahkan, selain dua pejabat senior yang dekat dengan Pangeran Hamzah, sekitar 14-16 orang lainnya juga telah ditangkap.

        Safadi berbicara sehari setelah Hamzah, adik tiri Raja Abdullah II, dikenai tahanan rumah, pasca sebuah perselisihan yang jarang terjadi di antara keluarga kerajaan yang sudah berkuasa sejak lama itu.

        Insiden yang belum pernah terjadi sebelumnya ini telah meningkatkan kekhawatiran tentang stabilitas Yordania yang dinilai sebagai salah satu sekutu utama Barat di kawasan yang rentan dan mendorong dukungan bagi Raja Abdullah II.

        Dalam sebuah pernyataan yang telah direkam sebelumnya dari lokasi di mana ia menjalani tahanan rumah, Hamzah menuduh kepemimpinan negara itu tidak kompeten dan telah melakukan korupsi.

        Safadi, yang juga menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri Yordania, mengatakan agen-agen intelijen telah mengamati komplotan itu selama beberapa waktu dan menyampaikan keprihatinan mereka kepada Raja Abdullah II.

        Ia mengatakan Hamzah diminta untuk “menghentikan semua kegiatan dan gerakan yang mengancam Yordania dan stabilitas negara,” tetapi ia menolak.

        Safadi tidak mengidentifikasi negara-negara asing yang diduga terlibat dalam rencana itu. Tetapi mengatakan seorang pejabat senior kerajaan yang memiliki hubungan bisnis dengan beberapa negara Teluk Arab, Bassem Ibrahim Awadallah, terlibat dan telah berencana meninggalkan negara itu.

        Ditambahkannya, Awadallah telah berupaya mempersiapkan sebuah pesawat bagi istri Hamzah untuk melarikan diri. Awadallah dan seorang pejabat senior kedua, Sharif Hassan bin Zaid, termasuk di antara para tersangka yang kini ditahan.

        “Ada koordinasi bersama antara Awadallah dan Pangeran Hamzah, tetapi saya tidak akan merinci hal ini,” ujarnya. Ia menolak mengatakan apakah pangeran itu akan didakwa dengan kejahatan apapun.

        “Rencana ini sudah benar-benar dapat diatasi. Keamanan dan stabilitas kami tidak tergoyahkan,” tegasnya.

        Sementara itu, Amerika Serikat (AS), Arab Saudi dan negara-negara Arab di Timur Tengah mengeluarkan pernyataan yang mendukung Raja Abdullah II.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: