Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Duta Baca Jawa Barat Jadi Percontohan Nasional

        Duta Baca Jawa Barat Jadi Percontohan Nasional Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
        Warta Ekonomi, Bandung -

        Program Duta Baca Jawa Barat yang digulirkan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Barat menjadi percontohan Nasional dalam meningkatkan minat baca (literasi) masyarakat di tanah air. 

        Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Barat, Ahmad Hadadi mengatakan Perpustakaan Nasional (Perpusnas) sangat mendorong berbagai program dan inovasi para duta baca ini agar mampu menumbuhkan budaya baca terutama di kalangan milenial.  Baca Juga: IPB University Kembali Lakukan Vaksinasi COVID-19 bagi Dosen dan Tenaga Kependidikan

        "Perpusnas sangat mendukung program ini bahkan akan menjadi percontohan di tanah air. Duta Baca itu kan anak-anak yang berprestasi kemudian punya minat dalam membaca. Jadi mereka itu sudah dinilai literat artinya sudah senang membaca, punya wawasan yang luas," katanya kepada wartawan di Bandung, Selasa (6/4/2021).

        Ahmad menilai edukasi yang paling efektif bisa disampaikan melalui generasinya masing-masing.  Jadi,  dalam rangka menumbuhkan budaya baca di kalangan milenial maka diharapkan duta baca ini bisa berperan signifikan. 

        "Sekarang diharapkan bisa ditularkan kepada yang lainnya. Mereka punya misi bagaimana merekrut yang lainnya untuk memiliki minat baca yang kuat," ungkapnya.

        Dia menyebutkan rerata kalangan Milenial saat ini membaca melalui gadget. Ia juga menyarankan agar masyarakat termasuk milenial membaca konten-konten yang positif. 

        "Hal ini tentu perlu didorong, dimotivasi dan difasilitasi sehingga kalangan milenial mampu menyerap konten-konten yang positif agar memiliki wawasan dan keahlian yang baik,"ungkapnya 

        "Kita ingin mengarahkan agar mereka lebih produktif,dewasa dan bijak sehingga bacaannya bisa bermanfaat untuk dirinya, lingkungannya dan masa depannya. Nah, hal ini akan lebih pas jika yang menyampaikannya duta baca itu," tambahnya.

        Ahmad mengimbau agar Duta Baca Jabar berperan aktif. Salah satunya dengan membuat program yang diajukan kepada Dinas Perpustakaan Daerah Jawa Barat sehingga usulan dari mereka bisa difasilitasi dengan menggunakan anggaran dari APBD. 

        "Kami berharap duta baca ini bisa mengikuti program kerja kami sehingga berbagai usulannya menjadi program unggulan," ujarnya.

        Selain itu, dengan ditunjuknya bunda baca yang merupakan ibu kepala daerah di Pemda masing-masing seperti istri gubernur dan istri kepala daerah di Kabupaten/Kota. Diharapkan sosialisasi gemar membaca ini bisa dilakukan oleh berbagai tokoh daerah.

        "Mereka perlu masukan dan dukungan untuk mensukseskan programnya. Kami harapkan duta baca ini bisa berkolaborasi dengan bunda literasi (istri kepala daerah)," ungkapnya.

        Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Barat sendiri memiliki agenda rutin setiap tahun dengan menyelenggarakan pemilihan Duta Baca Jawa Barat yang merupakan perwakilan dari 27 Kabupaten/Kota. 

        Para peserta rerata dari kalangan mahasiswa berusia 18-22 tahun. Adapun tahapan seleksi  Duta Baca Jabar 2021 diantaranya dilakukan pendaftaran  pada 2-22 Maret 2021 dengan jumlah 248 peserta. Melalui berbagai seleksi seperti administrasi, portofolio dan karya tulis ditetapkan menjadi 143 orang calon Duta Baca Jabar untuk mengikuti tahapan wawancara. 

        "Dari hasil wawancara panitia sudah menetapkan 30 orang duta baca Jabar untuk mengikuti tahapan karantina pada 29-31 Maret 2021 di Kota Bandung," ujarnya.

        Dalam tahap karantina tersebut tim juri yang berasal dari kalangan akademisi, media dan pustakawan,  sudah memilih menjadi 10 besar kemudian terpilih 6 peserta terbaik sebagai Duta Baca Jawa Barat 2021 diantaranya Lia Silvia Dewi asal Kabupaten Sumedang dengan nilai tertinggi 1.441 disusul Kametha Zahwan Nur Fadilah dari Kabupaten Sukabumi, Gita Ayudia Fitriani (Kab Bandung), Ilham Subandoro (Kab Kuningan), Ulfa Mawadah (Kota Bandung) dan Muhammad Rafa Ridwanulloh (Kab Tasikmalaya). 

        "Selain lolos seleksi mereka juga memiliki taman bacaan, perpustakaan pribadi sehingga memberikan nilai tersendiri sebagai Duta Baca Jabar. Termasuk jumlah follower yang banyak di media sosial masing-masing," jelasnya.

        "Mereka sudah dibekali pengetahuan tentang perpustakaan dan pembangunan di Jawa Barat bahkan sudah berkunjung ke Perpustakaan Nasional di Jakarta," tambahnya.

        Ke depan, lanjut Ahmad, para Duta Baca Jabar harus mampu bersinergi dengan pemerintah Kabupaten/Kota masing-masing dengan menyelenggarakan berbagai macam kegiatan guna meningkatkan minat baca masyarakat. 

        "Termasuk di lingkungan kampus masing-masing bisa menggerakkan minat baca rekan-rekannya," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rahmat Saepulloh
        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: