Survei nasional Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan, 59% warga yang mengetahui Front Pembela Islam (FPI) dibubarkan pemerintah menyatakan setuju dengan pembubaran organisasi tersebut.
"Ini menunjukkan langkah pemerintah membubarkan FPI tahun lalu mendapat dukungan dari masyarakat," ujar Manajer Program SMRC, Saidiman Ahmad. Temuan itu disampaikan Saidiman dalam rilis hasil survei secara daring bertajuk "Sikap Publik Nasional terhadap FPI dan HTI" pada Selasa (6/4/ 2021), di Jakarta.
Baca Juga: Gimana Nih, Pak Jokowi? Survei SMRC: Makin Banyak Warga Takut Bicara Politik
Survei berskala nasional itu dilakukan pada 28 Februari–5 Maret 2021 dengan melibatkan 1.064 responden yang dipilih secara acak. Margin of error survei diperkirakan +/- 3,07%.
Menurut Saidiman, terdapat 71% warga yang tahu FPI. Dari yang tahu tersebut, 77% tahu FPI telah dilarang. Dan dari yang tahu FPI telah dibubarkan, sekitar 59% menyatakan setuju dengan pembubaran FPI. Yang tidak setuju 35%.
Dalam penilaian Saidiman, meski mayoritas warga menyatakan setuju dengan pembubaran FPI, tingkat dukungan masyarakat terhadap pembubaran FPI tidak sekuat dukungan terhadap pelarangan Hizbur Tahrir Indonesia (HTI).
"Survei kami menunjukkan bahwa persentase warga yang tahu pembubaran HTI dan setuju dengan pembubaran HTI mencapai 79%, sementara yang tahu pembubaran FPI dan setuju dengan pembubaran tersebut hanya mencapai 59%," ujar Saidiman.
"Ini menunjukkan simpati warga muslim terhadap FPI lebih tinggi daripada HTI," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Puri Mei Setyaningrum