Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bertahan 4 Tahun Berturut-turut, Jeff Bezos Betah Jadi Orang Terkaya Dunia dengan Harta Rp2.566 T

        Bertahan 4 Tahun Berturut-turut, Jeff Bezos Betah Jadi Orang Terkaya Dunia dengan Harta Rp2.566 T Kredit Foto: Twitter/wotonews
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Daftar miliarder dunia tahunan Forbes pecah rekor ke angka 2.755 miliarder, dengan pendiri Amazon.com Jeff Bezos menduduki puncaknya untuk tahun keempat berturut-turut dengan total harta kekayaan mencapai USD177 miliar (Rp2.566 triliun).

        Jajaran orang sangat kaya ini meningkat setelah setahun pandemi virus corona menjungkirbalikkan ekonomi dunia dan mengancam mata pencaharian orang-orang di seluruh dunia.

        Baca Juga: Sedekah Rp84 Triliun, Harta Mantan Istri Jeff Bezos Justru Meroket Dua Kali Lipat!

        Dilansir dari Reuters di Jakarta, Rabu (7/4/21) miliarder tahun ini justru memiliki kekayaan gabungan USD13,1 triliun, naik dari USD8 triliun tahun lalu, kata Forbes.

        "Yang sangat, sangat kaya menjadi sangat, sangat kaya," kata Randall Lane, Chief Content Officer Forbes, dalam wawancara dengan Reuters Video News.

        Bos Tesla Elon Musk naik ke posisi kedua dalam daftar, naik dari posisi 31 tahun lalu. Disusul oleh Bernard Arnault, kepala eksekutif perusahaan barang mewah LVMH, pendiri Microsoft Bill Gates dan Kepala Eksekutif Facebook Mark Zuckerberg melengkapi lima besar miliarder terkaya di dunia.

        Investor dan taipan bisnis Warren Buffett keluar dari lima besar untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua dekade, karena eksekutif teknologi mendominasi peringkat Forbes.

        Jeff Bezos mengatakan bahwa Amazon.com mendukung kenaikan tarif pajak perusahaan AS sebagai bagian dari perbaikan infrastruktur.

        "Kami mendukung fokus Administrasi Biden untuk melakukan investasi yang berani dalam infrastruktur Amerika," kata Bezos dalam sebuah posting blog. "Kami menyadari bahwa investasi ini akan membutuhkan konsesi dari semua sisi - baik secara spesifik dari apa yang disertakan maupun bagaimana pembayarannya (kami mendukung kenaikan tarif pajak perusahaan)."

        Rencana infrastruktur Biden mengusulkan kenaikan tarif pajak perusahaan menjadi 28% dari 21% dan akan merevisi kode pajak untuk menutup celah yang memungkinkan perusahaan memindahkan keuntungan ke luar negeri.

        Biden mengatakan minggu lalu Amazon adalah salah satu dari 91 perusahaan Fortune 500 yang menggunakan berbagai celah di mana mereka tidak membayar satu sen pun dalam pajak penghasilan federal. Hal ini sangat kontras dengan keluarga kelas menengah yang membayar tarif pajak lebih dari 20%.

        Setelah tidak membayar pajak penghasilan federal pada tahun 2017 atau 2018, Amazon melaporkan kewajiban pajak federal AS saat ini sebesar USD162 juta untuk tahun 2019 dan kewajiban pajak federal AS sebesar USD1,835 miliar untuk tahun 2020.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Bagikan Artikel: