Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Saran dari Pak Airlangga, Pak Jokowi.. Sebaiknya Geser Pak Moeldoko, Bikin Runyam!

        Saran dari Pak Airlangga, Pak Jokowi.. Sebaiknya Geser Pak Moeldoko, Bikin Runyam! Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Dosen ilmu politik Universitas Airlangga Surabaya, Airlangga Pribadi Kusman, menilai keterlibatan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dalam prahara di Partai Demokrat memberikan implikasi negatif bagi pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

        Sebab, Kantor KSP merupakan lembaga yang berada di bawah Presiden sehingga seharusnya tidak memiliki konflik kepentingan politik partisan.

        "Sebaiknya Pak Moeldoko mengundurkan diri atau dipindah ke kementerian lain," ujarnya seperti dilansir PojokSatu.id, Jumat (9/4/2021).

        Baca Juga: Bandingkan Jokowi dan AHY Ya Beda Jauh: Demokrat Kubu Moeldoko: Seperti Langit dan Sumur!

        Menurut dia, sebaiknya KSP dibuka untuk kepemimpinan yang baru agar lebih fokus mengawal program-program prioritas Presiden.

        Ia menilai kinerja KSP saat ini juga tidak memberikan kontribusi yang cukup baik. Padahal, KSP seharusnya mampu memberikan masukan sebagai pertimbangan strategi yang harus dilakukan oleh presiden.

        Sepertii, KSP seharusnya fokus melakukan monitoring dan evaluasi program penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi nasional sebagai agenda prioritas presiden.

        "Namun pekan kemarin, Presiden malah kok menghadiri pernikahan selebriti yang kemudian menimbulkan persepsi publik dan munculnya berbagai pertanyaan prioritas pemerintahan saat ini," jelas dia.

        Baca Juga: Benarkah TMII akan Berpindah Tangan dari Keluarga Soeharto ke Jokowi?

        Teranyar, saat akan menutup jumpa pers KSP jumpa pers membahas soal Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Moeldoko ditanya kisruh Partai Demokrat. Moeldoko pun menolak memberikan penjelasan.

        "Ini kantor kepresidenan. Tanya yang berkaitan dengan urusan kerja KSP. Jangan ikut-ikutan primitif," katanya, langsung meninggalkan podium.

        Kata primitif yang disampaikan Moeldoko telah diucapkan lebih dulu untuk membantah isu TMII akan dikelola oleh yayasan milik keluarga Presiden Jokowi.

        "Jadi saya ingatkan jangan lagi ada yang berpandangan nanti akan muncul yayasan baru yang dikelola Pak Jokowi. Itu pandangan primitif," katanya.

        Baca Juga: Eh Ketahuan, SBY Habis Dikata-katain Kubu Moeldoko: Linglung!

        Baca Juga: AHY Gak Pernah Daki, Ujug-ujug di Puncak, Kubu Moeldoko Kasih Warning Keras: Bahaya!

        Baca Juga: Bandingkan Jokowi dan AHY Ya Beda Jauh: Demokrat Kubu Moeldoko: Seperti Langit dan Sumur!

        Lalu bagaimana posisi Moeldoko sebagai KSP? Tenaga Ahli KSP, Ali Mochtar Ngabalin memastikan Moeldoko tidak akan mengundurkan diri.

        "Enggaklah. Pak Moeldoko amanlah," katanya.

        Ali meminta agar semua mendoakan Moeldoko. "Iya-iya, yakin ya bismillah ya. Doakan Pak Moel ya, doakan Pak Moel," pungkas Ali.

        Sebelumnya, Direktur Eksekutif Sudut Demokrasi Riset dan Analisis (SUDRA) Fadhli Harahab menilai nasib Moeldoko di KSP tergantung Presiden Jokowi. Namun, menurutnya, terlalu riskan jika Moeldoko mundur karena cuma terlibat dalam upaya pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat.

        "Melihat performa Moeldoko, khususnya terkait komunikasi dan pengelolaan isu strategis, Moeldoko cukup baik," ujar Fadhli Harahab.

        Menurut Fadhli, jika Moeldoko harus memutuskan mundur atau diberhentikan dari KSP, sebaiknya bukan karena faktor desakan sekelompok orang. Namun, lanjut dia, karena memang dilihat dari kapabilitasnya yang mungkin sudah tidak mampu lagi bekerja, atau melakukan kejahatan yang merugikan negara, presiden, atau rakyat banyak.

        "Kalau cuma terlibat dalam upaya pengambilalihan kepemimpinan di tubuh Demokrat, saya kira terlalu riskan untuk mengundurkan diri; tidak impas dengan kinerjanya yang sudah beberapa tahun ini menjadi KSP," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: