Sekitar 22.732 alumni sudah tercatat sebagai Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang akan mengikuti pemilihan ketua umum (pemilu) Ikatan Alumni (IA) ITB periode 2021-2026 yang diikuti delapan kandidat.
Ketua Pemilu IA ITB, Mohamad Jeffry Giranza, menyebutkan jumlah tersebut, 19.021 sudah teraktivasi dan sisanya masih berproses.
Semua proses pendaftaran DPT dilakukan secara online. Nantinya, pemilik suara pun akan memilih calon ketua umum dengan metode i-voting yang berbasis internet.Baca Juga: Cegah Penyebaran Covid-19, Kongres IA-ITB 2021 Digelar Daring
"Semua proses dilakukan secara online, pemilihan ketua umum juga menggunakan sistem i-voting. Semoga ini menjadi contoh bagi pelaksanaan kongres lainnya," kata Jeffry kepada wartawan di Bandung, Kamis (15/4/2021).
Dia memastikan pihaknya sudah memproses aspek legal IA ITB dengan melapor ke Kementerian Hukum dan HAM pada 13 April kemarin. "Kemenkumham memahami kondisi dan akan memberikan panduan untuk memperbaharui aspek legal IA ITB hingga selesainya kongres X dan pemilu sekarang," imbuhnya.
Dengan begitu, pihaknya tidak membenarkan adanya kegiatan lain yang mengatasnamakan IA ITB karena dilaksanakan secara tidak sah, termasuk kongres luar biasa di Hotel Savoy Homan, Bandung pada 10-11 April kemarin.
"IItu tidak memiliki konsekuensi hukum apapun terhadap kepengurusan IA ITB, karena tidak sesuai dengan AD/ART IA ITB dan tidak melibatkan stakeholder di lingkungan IA ITB," tegasnya.
Adapun, delapan kandidat Ketua Ikatan Alumni ITB diantaranya; Nomor urut 1: Honesti Basyir, Teknik Industri 1987 (Direktur Utama Bio Farma sejak tahun 2019), Nomor urut 2: I Made Dana Tangkas, Teknik Industri 1984, (Ketua Ikatan Alumni Teknik Industri ITB, sempat menjabat sebagai Direktur dari Toyota Motor Manufacturing Indonesia dan Vice President Toyota wilayah Asia Pasific, serta Ketua Pengembangan Industri Otomotif Indonesia (GAIKINDO), Nomor urut 3: Gembong Primadjaja, Teknik Mesin 1986 (pernah menjabat sebagai Direktur PT Pelindo Energi Logistik, Ketua Tim Percepatan Konversi Bahan Bakar Gas pada Direktorat Jenderal Minyak dan Gas, serta Ketua Ikatan Alumni Mesin ITB), Nomor urut 4: Hariyono, Teknik Informatika 1985 (pernah menjabat sebagai Direktur di PT Sigma Cipta Utama, kemudian Vice President of Information Technology di PT Elnusa dan Ketua Ikatan Alumni Informatika), Nomor urut 5: Bimo Sasongko, Teknik Informatika 1990 (pendiri Euro Management Indonesia, Ketua Umum IABIE – Ikatan Alumni Program Habibie, serta Wasekjen ICMI – Ikatan Cendikiawan Muslim Se-Indonesia), Nomor urut 6: Syarifah Amelia, Fisika 2007. (Direktur Operasional PT Anugerah Selamat Mandiri, Tour Travel Umroh dan Haji, Staf Khusus Kementerian Kelautan dan Perikanan RI serta Direktur Pengembangan Bisnis BUMD Kab. Belitung, Nomor urut 7: Gatot Sudariyono, Teknik Mesin 1980. (pernah menjadi Ketua Panitia BNI ITB Ultra Marathon Gatot Sudariyono. Ia pernah menjalankan kegiatan marathon amal sepanjang 4 hari dan berhasil mengumpulkan donasi sebesar 341 juta) dan Nomor urut 8: Seterhen Akbar Suriadinata, Teknik Elektro 2003 (Founder dari Labtek Indie sejak 2012 serta bekerja sebagai Freelance Remotely Operated Vehicle Pilot/Tech).
Sementara itu, selain Pemilu IA ITB, pada kesempatan yang sama, Pengurus Pusat Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (PPIA ITB) memastikan akan menggelar kongres nasional X pada 16-17 April mendatang di Balai Pertemuan Ilmiah ITB, di Bandung.
Ketua Kongres IA-ITB 2021, Agustin Peranginangin, mengatakan, jadwal pelaksanaan kongres ini mundur beberapa pekan dari jadwal semula pada 26-27 Maret. Pengunduran ini dilakukan agar proses pendaftaran daftar pemilih tetap (DPT) genap sebulan sehingga semua pemilik suara dipastikan dapat mengikuti pemilihan.
Adanya pengunduran inipun telah diketahui dan disepakati semua pihak terkait seperti komite pengarah, komite pelaksana, dewan pengawas, pengurus daerah, PPIA ITB, termasuk kedelapan calon ketua umum.
"Semua pihak sepakat menyukseskan kongres nasional pada 16-17 April. Bahkan pengda, prodi, komisariat sudah menyampaikan dukungan secara tertulis," katanya
Menurutnya rektor ITB pun telah merestui gelaran tersebut sehingga mengizinkan penggunaan Balai Pertemuan Ilmiah ITB menjadi lokasi kongres sekarang. Mengingat saat ini masih terjadi pandemi Covid-19, dia pun memastikan pelaksanaannya akan memerhatikan protokol kesehatan.
Dia menambahkan acara akan digelar secara hybrid sehingga sebagian besar peserta akan mengikuti secara dalam jaringan (online).
"Yang hadir langsung hanya sebagian, yaitu perwakilan pengurus pusat, dewan pengawas, pimpinan kongres, dan calon ketua umum," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: