Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan, realisasi defisit anggaran dalam APBN hingga Maret 2021 mencapai Rp144,2 triliun atau 0,82% terhadap produk domestik bruto (PDB).
Jumlah defisit tersebut meningkat dari posisi bulan sebelumnya yang sebesar Rp63,6 triliun atau 0,36% terhadap PDB. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan bahwa realisasi defisit anggaran ini berasal dari pendapatan negara sebesar Rp378,8 triliun atau 21,7% dari target pada APBN 2021 serta belanja negara Rp523 triliun atau sekitar 19% dari target APBN 2021.
Baca Juga: Februari, Defisit APBN Melebar Hingga Mencapai Rp63 Triliun
"Berdasarkan bauran realisasi tersebut, defisit anggaran sebesar 0,82% terhadap PDB atau naik dibandingkan periode yang sama tahun 2020 yang sebesar 0,49%," kata dia dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (22/4/2021).
Ia mengatakan, pendapatan negara tersebut mencakup penerimaan perpajakan Rp228,1 triliun atau 18,6% dari target, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) Rp88,1 triliun atau 29,5% dari target, serta kepabeanan dan cukai sebesar Rp62,3 triliun atau 29% dari target.
Di sisi lain, realisasi belanja negara hingga Maret 2021 mencapai Rp523 triliun. Belanja negara ini meliputi realisasi belanja pemerintah pusat sebesar Rp350 triliun atau 17,9% dari APBN dan realisasi transfer ke daerah dan dana desa sebesar Rp173 triliun atau 21,7% dari APBN.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Puri Mei Setyaningrum