Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Mas Anies Unggah Renovasi Kota Tua, Ujung-ujungnya Diserbu Netizen: Capres 2024, No Debat!

        Mas Anies Unggah Renovasi Kota Tua, Ujung-ujungnya Diserbu Netizen: Capres 2024, No Debat! Kredit Foto: Antara/Siswowidodo
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengabarkan pihaknya akan melakukan pembaruan pada kawasan wisata Kota Tua dan Sunda Kelapa.

        Dalam unggahannya, Anies mengatakan hal tersebut sebagai daya tarik untuk meningkatkan peluang bisnis sekaligus memberikan lokasi berkarya bagi generasi muda.  Baca Juga: Anies Baswedan Ingin Kota Tua Jadi Batavia, PDIP: Dia Sibuk dengan Hal Remeh-Temeh

        "Segera hadir: Wajah Baru Kota Tua! Kota Jakarta memiliki sejarah yang panjang, berawal dari kawasan seluas 240 hektar, dari Sunda Kelapa, hingga Kota Tua. Dalam hampir 5 abad perjalanannya kawasan ini terus menerus mengalami transformasi, dari pusat pemerintahan/ perdagangan menjadi pusat wisata kita kenal sekarang." ujarnya dalam akkun Instagramnya, seperti diliihat, Jumat (30/4/2021).

        Sambung Anies, "Kemarin kita melanjutkan transformasi tersebut, melalui Head of Agreement (HoA) antara Jakarta Experience Board/PT Jakarta Tourisindo (JXB), Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), dan PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek (MITJ) di Halaman Museum Fatahillah, Kota Tua." tambahnya. Baca Juga: Perkantoran jadi Donatur Paling Aktif Sumbang Kasus COVID, Bang Anies bilangnya begini...

        Lanjutnya, ia mengatakan pembentukan Joint Venture (JV) dalam rangka percepatan pengembangan kawasan Kota Tua-Sunda Kelapa sebagai destinasi wisata yang ramah pejalan kaki.

        Baca Juga: Anies Pamer Foto Tidur di Kamar Kyai Ageng Muhammad Besari, Jangan Kaget!

        Baca Juga: Di-bully karena Ngawi, Ferdinand Ngamuk: Pendukung Anies Stres Politik

        "Upaya transformasi Kota Tua dengan cara yang baru: Kolaboratif, Masif & Terstruktur. Kolaboratif: melibatkan banyak pihak, pusat, daerah, swasta, UKM, dan pakar. Masif: yang dikelola bukan sejumlah bangunan saja, tetapi sebagai kawasan dari Sunda Kelapa, hingga Kota Tua. Terstruktur: melalui pembentukan JV yang diberi banyak fleksibilitas dan otoritas untuk mengelola." ujarnya lagi.

        "Kita ingin memanfaatkan masa lalu bukan untuk bernostalgia semata, tetapi untuk menciptakan peluang ekonomi sekaligus memberi kesempatan bagi generasi mendatang untuk belajar dan mengundang orang untuk berkarya." tulisnya.

        Menurutnya, transformasi ini adalah kerja maraton dan memerlukan kesinambungan energi yang luar biasa. 

        Karena itu, pihaknya pun memebrikan apresiasi kepada Kementerian BUMN, melalui Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, dari dunia usaha, dan para pemilik properti di kawasan ini, untuk terus mengembangkan ekonomi kawasan Kota Tua-Sunda Kelapa.

        "Dan kepada teman-teman semua yang pernah dan akan datang ke Kota Tua, mohon doa dan dukungannya agar ikhtiar bersama ini segera menjadi kenyataan." tulisnya lagi.

        Namun, beberapa netizen pun justru memberikan komentar terkait politik. Terlihat, beberapa netizen justru mendukung Anies menjadi Calon Presiden pada 2024.

        Seperti akun akun @budibasarudin, "Sudah tidak salah lagi ini yg di perlukan rakyat Indonesia....the next presiden for 2024,"

        @nicestory, "Presiden 2024. No debat,"

        @fadllyfad_12, "Goodbener ???? 2024 jadi presiden pak ????????"

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: