Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Setelah Kejadian Ini, Rakyat Palestina Terima Pesan Ancaman dari Intelijen Israel

        Setelah Kejadian Ini, Rakyat Palestina Terima Pesan Ancaman dari Intelijen Israel Kredit Foto: Rawpixel
        Warta Ekonomi, Yerusalem -

        Aktivis Palestina telah melaporkan menerima pesan berisi ancaman di ponsel mereka dari intelijen Israel setelah aksi protes di Masjid al-Aqsa ditindas secara brutal.

        Lebih dari 700 warga Palestina terluka sejak Jumat lalu dalam gelombang kekerasan di Masjid al-Aqsa dan bagian lain dari Yerusalem Timur yang diduduki Israel di tangan para pemukim dan polisi Israel.

        Baca Juga: Di Malam Takbiran, Fadli Zon Hadiahi Dubes Palestina Sebilah Keris, Apa Maksudnya?

        Pasukan Israel menyerbu kompleks Masjid al-Aqsa selama tiga hari berturut-turut akhir pekan ini, menyerang jamaah dengan peluru baja berlapis karet dan gas air mata.

        Pada hari Senin, rumah sakit Yerusalem mengumumkan bahwa mereka telah penuh saat korban Palestina mencapai puncaknya.

        Selain kekerasan yang sedang berlangsung, intelijen militer Israel telah mulai mengirimkan pesan bernada ancaman keponsel warga Palestina. Kemungkinan besar pesan itu dikirim menggunakan sistem GPS untuk menentukan lokasi mereka secara geografis.

        "Hai! Anda telah diidentifikasi terlibat dalam aksi kekerasan di Masjid Al-Aqsa. Anda akan dimintai pertanggungjawaban. Intelijen militer Israel," bunyi sms itu seperti dikutip dari Al Araby, Rabu (12/5/2021).

        Omar Khamaisi, pengacara hak asasi dari Mizan Foundation for Human Rights, membenarkan bahwa banyak warga Palestina yang tidak menghadiri aksi protes di Yerusalem menerima pesan teks tersebut.

        "Beberapa orang yang hadir atau tidak hadir di Masjid al-Aqsa di Yerusalem yang diduduki dalam beberapa hari terakhir telah dikirimi pesan yang mengintimidasi dan mengancam dari intelijen Israel," katanya.

        "Teks tersebut memberi tahu mereka bahwa mereka diduga telah berpartisipasi dalam tindakan kekerasan di Masjid al-Aqsa, mengancam akan meminta pertanggungjawaban mereka," imbuhnya.

        Tindakan Israel terhadap warga Palestina dalam beberapa pekan terakhir telah dikecam secara luas oleh kelompok hak asasi manusia dan politisi.

        Amnesty International pada hari Senin mengecam kekerasan Israel dan pengusiran paksa warga Palestina dari rumah mereka di Yerusalem Timur yang diduduki.

        Organisasi hak asasi itu mengeluarkan siaran pers pada hari Senin sebagai reaksi terhadap krisis yang sedang berlangsung di lingkungan Sheikh Jarrah dan di kompleks Masjid al-Aqsa.

        Dikatakan laporan saksi dan bukti foto yang dikumpulkan oleh Amnesty International mengindikasikan pemerintah Israel telah melancarkan serangan kekerasan di al-Aqsa dan serangan tak beralasan terhadap demonstran damai di Sheikh Jarrah.

        "Bukti…mengungkapkan pola mengerikan dari pasukan Israel yang menggunakan kekerasan dan kekerasan ceroboh terhadap sebagian besar pengunjuk rasa Palestina yang damai dalam beberapa hari terakhir," ujar Wakil direktur Timur Tengah dan Afrika Utara Saleh Higazi.

        "Kekerasan terbaru membawa fokus tajam kampanye berkelanjutan Israel untuk memperluas permukiman ilegal Israel dan meningkatkan penggusuran paksa penduduk Palestina - seperti yang ada di Sheikh Jarrah - untuk memberi jalan bagi pemukim Israel," imbuhnya.

        Hijazi mengatakan rencana pengusiran keluarga Palestina dari rumah mereka di Sheikh Jarrah untuk memberi jalan bagi pemukim Israel secara mencolok melanggar hukum perang internasional dan akan menjadi kejahatan perang.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: