Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Eks Petinggi Partai Curigai Perang Israel Vs Palestina: Jangan-Jangan Cuma Ajang Cari Duit

        Eks Petinggi Partai Curigai Perang Israel Vs Palestina: Jangan-Jangan Cuma Ajang Cari Duit Kredit Foto: Reuters/Ibraheem Abu Mustafa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Mantan dewan pakar PKPI Teddy Gusnaidi ikut merespons perihal perang yang terjadi antara Israel dengan Palestina yang kembali bergejolak.

        Karena itu, ia pun meminta masyarakat Indonesia untuk tidak memberikan dukungan kepada pihak-pihak terkait, baik kepada Palestina maupun pada Israel.

        “Apapun alasannya, perang Palestina Israel bukan hal yang patut kita dukung, apalagi korban sipil berjatuhan dari kedua kubu. Biarkan negara bersikap, apakah melalui perundingan atau mengirimkan pasukan perdamaian. Tugas kita, jaga negara ini, jangan sampai seperti Palestina – Israel,” cuitnya dalam akun Twitternya, @TeddyGusnaidi, seperti dilihat, Senin (17/5/2021).

        Baca Juga: Serukan Galang Dana untuk Palestina, Halo Ustad Somad, Duit Kapal Selama Kemana Ya?

        “Kita sama sekali tidak tahu apa yang terjadi di sana, kita hanya mendengar dan membaca berbagai informasi yang pro dan kontra. Bahkan bertahun-tahun sampai hari ini, kita termakan hoax bahwa Perang Palestina Israel adalah perang agama. Hoax itu yang masih dipercaya hingga kini,” sambung dia. 

        Menurutnya, perang tersebut tidak akan pernah selesai, mereka Israel dan Palestina akan saling serang.

        Misalnya, kalau tidak Israel yang menyerang, Palestina yang menyerang.

        Baca Juga: Kocar Kacir! Serangan Roket Palestina Semakin Bikin Nyali Israel Ciut

        “Begitu aja terus. Mereka hidup dengan ego masing-masing, tidak mau saling mengalah. Keegoisan mereka itu ditularkan ke seluruh dunia,” bebernya.

        Sementara itu, ia juga mengatakan jika perang Israel vs Palestina ikut mempengaruhi masyarakat Indonesia.

        Baca Juga: Setelah Sempat Menyindir, Politikus Demokrat Apresiasi Jokowi yang Keluarkan Sikap Soal Palestina

        “Di Indonesia kita ikutan ribut, padahal yang berperang bukan kita. Bahkan Pemerintah yang tidak ikut-ikutan, ikut disalahkan juga. Atas nama kemanusiaan lalu bisa seenaknya menyalahkan sana-sini. Anehnya tidak ada yang menyalahkan Palestina Israel yang begitu egois dan keras kepala,” katanya.

        “Kita bicara kemanusiaan tapi kita membela Palestina maupun Israel yang tidak pernah peduli akan kemanusiaan, bahkan mereka tidak peduli akan rakyat mereka sendiri, mereka saling membunuh. Seharusnya yang kita salahkan dan maki-maki itu mereka bukan pemerintah kita,” katanya lagi.

        Baca Juga: Apresiasi Sikap Tegas Jokowi, PAN Tuntut Aksi Nyata Indonesia Bela Palestina

        Karena itu, pihaknya pun mencurigai perang ini hanya sebagai ajang untuk mencari uang melalui donasi dari berbagai negara.

        “Atau jangan-jangan begini cara Palestina-Israel mencari uang? Mereka perang, lalu dipublikasikan sehingga yang pro dengan mereka mengucurkan dana? Atau jangan-jangan begini cara yang menyalahkan pemerintah, mereka cari uang atas nama donasi untuk kantong mereka sendiri?,” jelasnya.

        Sebagai informasi, pada Sabtu lalu, seorang pria Israel tewas setelah rentetan tembakan roket yang menargetkan Tel Aviv dan Israel tengah. Roket-roket Palestina ini menghancurkan dua hari ketenangan di wilayah tersebut. 

        Sementara itu, dilansir laporan Haaretz dan Reuters, bangunan dan infrastruktur telah rusak di beberapa kota di Israel tengah. Rumah-rumah warga Israel ikut hancur akibat serangan roket ini. 

        Haaretz melaporkan Israel melakukan ratusan serangan udara dan beberapa serangan darat di Gaza, tetapi pasukan militer Israel tidak memasuki Gaza sebagai bagian dari invasi darat. Sementara, pejuang Palestina di Jalur Gaza telah menembakkan sekitar 3.000 roket ke Israel tengah dan selatan sejak Senin pekan lalu.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: